Indah Dorong Partisipasi Semua Pihak Bangun Sekolah Tahfidz

Berita Utama621 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meletakkan batu pertama pembangunan Ruang Kelas Baru PKBM Tahfidz Safinatunnajah, di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Selasa, (5/3/2024).

Pembangunan ruang kelas baru tersebut merupakan perluasan ruang kelas Safinatunnahah di Kappuna yang sudah tidak dapat menampung 200 peserta didik.

“Jadi kini sudah ada 2000 meter lahan yang di atasnya akan dibangun ruang kelas belajar yang baru. Sekolah ini tidak hanya belajar agama tapi juga sains based on quran. Untuk itu mari mengambil peran dalam pembangunan RKB ini,” kata Indah.

Melihat animo masyarakat Luwu Utara yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah agama seperti pondok pesantren rupanya menjadi kesyukuran tersendiri bagi Indah.

“Terima kasih, hal ini kemudian ikut mendorong animo untuk membangun sekolah agama, khususnya agama Islam di Luwu Utara semakin bertambah. Sehingga jumlah sekolah berbasis agama Islam dan santri di Kabupaten ini menjadi lebih banyak,” terang orang nomor satu di Luwu Utara tersebut.

Indah yang juga mengenyam pendidikan di Ponpes Datok Sulaiman Palopo ini berharap, setiap pusat pembelajaran yang berbasis agama di Luwu Utara dapat membentuk karakter qurani pada setiap anak.

“Jangan sampai anak kita hanya sekadar menghafal tanpa mentadaburi isi Alquran. Jangan sampai ketika keluar dari pondok, adabnya buruk dan lisannya tidak terjaga karena rasa congkak atas ilmunya,” pesan Isteri Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini.

Lebih lanjut, Bupati Perempuan pertama di Sulsel itu mengingatkan bahwa pembentukan karakter Qurani pada anak bukan hanya tanggung jawab guru di PKBM, melainkan juga tanggung jawab para orang tua.

“Tanggung jawab orang tua bukan hanya  sampai menyekolahkan anak di pondok. Tetapi sebagai orang tua, kita juga harus memberi contoh, minimal orang tua harus bisa dan rutin membaca Alquran. Pendidikan agama itu bukan hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang tua,” tuturnya melanjutkan.

Selain itu, Indah juga berpesan agar setiap santri harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional.

“Saat ini PR kita adalah memastikan tidak ada anak usia sekolah yang putus sekolah. Dari rata-rata lama sekolah,  banyak anak yang ditemukan putus sekolah pada jenjang SMP dan SMA. Ketika ditelaah ternyata mereka masih bersekolah tetapi pendidikannnya ditempuh di pondok pesantren sehingga tidak memiliki NISN. Oleh karena itu, kami berharap nomor induk anak-anak kita bisa kembali didaftarkan ke Dapodik,” pinta mantan dosen UI tersebut.

Sementara itu Direktur Safitunnahah, Ust. Ade Erwin menuturkan terima kasih atas kehadiran orang nomor satu di Luwu Utara itu.

“Pembangunan sekolah ini merupakan niat kami untuk senantiasa menghidupkan pendidikan islam dan alquran khususnya di Luwu Utara.  Kami sangat bersyukur dan bangga bisa melibatkan ibu bupati dalam agenda langit ini,” ucap Ade.

“Islam memiliki saru kurikulum yang sangat hebat yaitu  quran. Ini yang akan kami coba bangkitkan meskipun jauh dari kesempurnaan maka sekolah ini didirikan bukan sekadar agar anak didik membaca alquran tapi juga dapat menghafal dan memahami alquran,” pungkas Ade. (*)