Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Pemerintah kabupaten Luwu Utara dalam 3 tahun terakhir sangat fokus dalam mencegah dan mengatasi stunting.
Hal ini disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat membuka Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Luwu Utara di Aula Lagaligo kantor Bupati, Kamis (14/12).
“Isu stunting sudah menjadi isu nasional yang dalam pencegahan dan penanganannya, tidak boleh hanya menang dalam jumlah tapi juga unggul dalam kualitas, dalam artian dikenali, ditemukan kemudian dituntaskan,” kata Indah.
Dalam pencegahan dan penanganan stunting, Indah menegaskan harus dimulai dari hulu sampai hilir, salah satunya remaja putri yang diberikan tablet tambah darah.
“Dilihat dari ekosistem yang dibangun dalam pencegahan dan penanganan stunting, itu dimulai dengan remaja putri yang wajib mengkonsumsi tablet tambah darah seminggu sekali karena itu merupakan hulunya. Sebab dari banyak kasus, salah satu penyebabnya yaitu ibu hamil dengan kurang darah,” terang ibu dua anak ini.
Mengenai hal tersebut, Indah pun mengajak seluruh pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk berpartisipasi menjadi Bapak dan Bunda Asuh anak stunting minimal satu anak asuh.
“Saya sudah terima data SKPD yang telah memasukkan surat peryataan bersedia menjadi Bapak dan Bunda Asuh. Program ini adalah program nasional melalui BKKBN, namun sifatnya tetap sukarela namun itu sangat membantu dalam pencegahan dan penurunan stunting. Pemerintah optimis target kita di 2024, minimal prevalensinya 14%,” tutur Bupati perempuan pertama di Sulsel.
Sebelum membuka rakor, Indah juga menerima bantuan berupa telur dan susu dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan untuk selanjutnya disalurkan kepada penerima manfaat.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Tentu ini adalah wujud perhatian pemerintah provinsi terhadap penanganan stunting di daerah,” ucap Isteri Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi.
“Terakhir, saya minta tolong kepada ibu/bapak untuk diperhatikan kandungan susu yang akan diberikan, karena beberapa anak-anak ada yang alergi dengan susu, laktosa, atau alergi protein yang bersumber dari telur,” pinta Indah. (*)