Karier Politik dan Jodohnya
Tahun 2004 silam, di Ibukota Jakarta lelaki itu telah berhasil menjadi salah seorang legislator muda di Senayan. Dia berasal dari partai yang digawangi oleh Yusril Ihza Mahendra kala itu— Partai Bulan Bintang (PBB) dari daerah pemilihan Aceh. Dari situlah lelaki berkaca mata ini memulai karier politiknya.
Dari kariernya itulah, membawanya banyak mengenal politikus nasional semisal Yusril Ihza Mahendra, M.S Kaban yang mantan Menteri Kehutanan era SBY, Hamdan Zulva mantan ketua Mahkamah Konstitusi dan Ali Mochtar Ngabalin, politikus kawakan yang terkenal dengan gaya bicaranya itu.
Pada saat di PBB, dia mulai mengenal sosok perempuan asal Sulawesi tepatnya dari Luwu Utara. Di mana saat itu, gadis alumni Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin merupakan salah satu staf ahli fraksi partainya. Namanya Indah Putri Indriani. Di momen perkenalan itulah, jalinan kasih mulai terjalin. Bulir-bulir cinta akhirnya tumbuh dengan suburnya.
Pria yang bernama lengkap Muhammad Fauzi atau lebih akrab disapa Abang Fauzi ini tak main-main dengan cintanya. Dia tidak terlalu lama mengenal Indah saat itu, langsung mengajaknya menikah. Ini seperti pembuktian bahwa cinta tak hanya sekadar kata-kata tapi tindakan. Lakon yang jadi bukti.
Indah merespon ajakan menikah itu dengan santai. Dalam hatinya masih menyimpan ragu. Mungkin saja Abang Fauzi ini hanya bercanda. Tapi Indah tetap menantang Abang Fauzi.
“Kalau serius silakan ketemu orang tuaku di Sulawesi,” ucap Indah, kenang Fauzi bercerita.
Tekadnya untuk itu sudah bulat. Abang Fauzi terbang menuju Sulawesi Selatan untuk pertama kalinya.
Hanya bermodalkan alamat. Setibanya di Makassar, dia kemudian dijemput di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar oleh salah seorang kerabat Indah.
“Baru kali itu memang saya merasakan perjalanan darat yang cukup lama,” kenang Abang Fauzi.
Setelah melakukan perjalanan panjang, mungkin inilah yang disebut pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya Abang Fauzi tiba di sebuah kampung nun jauh dari Ibukota. Dusun Kanjiro Desa Sapta Marga Kecamatan Sukamaju Kabupaten Luwu Utara, rumah kediaman orang tua sang pujaan hati.
“Saya langsung menemui orang tua istri, Alhamdulillah diterima,” cerita Abang Fauzi.
Pernikahan direstui. Pelaminan mekar. Ikatan suci telah diikrarkan. Semuanya menjadi bahagia. Kemudian waktu terus berjalan, bertambah lagi kebahagiaan, dari pernikahan mereka dikaruniai dua orang putri bernama Zalika Rasheedah Putri dan Naura Matari Ramadani Fauzi.
Berkiprah di Luwu Utara
Saat baru menjabat Ketua Partai Golkar Luwu Utara, pada rapat perdana di Kantor Golkar, Abang Fauzi menyampaikan bahwa yang menjadi PR terbesar adalah sepanjang sejarah Golkar Luwu Utara belum pernah menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).
Tantangan tersebut memang menjadi motivasi tersendiri bagi mantan politisi Senayan seperti Abang Fauzi, kala itu.
Menghadapi Pilkada pemilihan gubernur Sulawesi Selatan, Golkar mengusung pasangan Nurdin Halid – Aziz Qahar. Walau tidak memenangkan pertarungan Gubernur, tapi yang menarik, NH – Aziz di Luwu Utara menang telak. Mereka meraup suara sebesar 72 ribu atau sekitar 52 persen dari 4 kandidat pasangan calon. Perolehan itu sangat fantastis jika melihat torehan Pilgub sebelumnya.
Tak salah jika kiprah Muhammad Fauzi di dunia politik khususnya di Luwu Utara patut diacungi jempol. Bahkan ada yang mengungkapkan, “Politisi ulung memang.”
Sehingga dengan perolehan itu juga menjadi alasan tersendiri bagi Nurdin Halid sebagai Ketua DPD Golkar Sulsel mengajak Abang Fauzi untuk maju bertarung sebagai Caleg DPR RI Dapil Sulsel 3.
Abang Fauzi menerima tantangan itu, akhirnya, Ia ditempatkan di nomor urut 7, bersaing dengan Caleg Partai Golkar Sulsel lainnya khususnya Dapil Sulsel 3.
Walhasil, Fauzi diberi kesempatan untuk membuktikan bahwa ingin berbuat pada masyarakat Luwu Utara. Ia memenangkan Pilcaleg. Ia akhirnya kembalinya ke Senayan menjadi anggota DPR RI. Dari situ, Ia mulai membantu istri tercinta yang kebetulan Bupati Luwu Utara. Ia membantu istrinya mewujudkan pembangunan yang lebih baik di Luwu Utara.
Sebab memang, jika mengandalkan APBD Luwu Utara yang hanya Rp. 1,2 triliun, tidak cukup banyak memberikan pembangunan yang mumpuni. Nilai itu cukup kecil, karena separuhnya sudah habis untuk menggaji pegawai dan belanja langsung.
Kini bisa kita lihat bersama, tak jarang setiap kali rapat bersama kementerian di Senayan, Abang Fauzi sering tersorot siaran langsung TV Senayan. Dia banyak mengingatkan soal pembangunan di bawah kementerian tersebut yang berada di Dapilnya.
Bukti Cintanya kepada Masyarakat
Saat kejadian banjir bandang 13 Juli 2020 yang meluluh lantahkan Masamba dan Desa Radda, Abang Fauzi sempat syok. Dia mendengar kabar bahwa Masamba tenggelam habis, termasuk Rumah Jabatan (Rujab) Bupati. Di mana saat itu dia sedang berada di Jakarta. Apalagi saat kejadian sangat susah menghubungi istrinya di Masamba.
Istrinya, Indah Putri sebagai Bupati Luwu Utara, sempat berjibaku dengan lumpur, menerobos masuk untuk menyelamatkan kedua putrinya dari Rujab . Mengingat saat itu, Ia sedang di lapangan memantau kondisi pengungsi banjir Masamba yang telah terjadi sebelumnya.
Air campur lumpur setinggi leher orang dewasa masuk ke dalam Rujab. Beruntung, anak dan Istrinya telah berhasil diselamatkan oleh ajudan dan Satpol-PP kala itu.
Sementara di pemukiman warga banyak rumah yang hanyut hingga merenggut jiwa. Bahkan dari data, 38 orang meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda sungai Masamba dan Radda.
Atas kejadian itu, Abang Fauzi bertekad memainkan perannya sebagai anggota DPR RI Komisi VIII. Di mana bermitra langsung dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, BAZNAS dan beberapa kementerian lainnya.
Bahkan dia mendatangkan langsung Kepala BNPB yang dijabat oleh Doni Monardo waktu itu untuk meninjau langsung keadaan dan situasi pasca banjir.
Selain itu juga mendatangkan Menteri Sosial dan Menteri PUPR, M. Basuki Hadimuljono untuk kepentingan pembangunan hunian sementara (Huntara) dan hunian tetap (Huntap) serta bantuan sosial jaminan hidup (Jadup) bagi korban banjir. Serta proses rekonstruksi infrastruktur pasca banjir.
“Termasuk cepat ini perbaikan jalan di Masamba dan Radda. Itu karena ada anggota DPR RI kita Abang Fauzi,” begitu ujar salah satu staf PUPR Luwu Utara.
Sebagai bukti dari kecintaan dan tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat, semakin ia nampakan saat Fauzi pindah ke Komisi V. Di mana komisi V ini bermitra dengan Kementerian PUPR dan Perhubungan.
Melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2022 atau lebih familiar dengan istilah bedah rumah, Abang Fauzi tercatat sebagai anggota komisi V yang terbanyak jatahnya di Sulsel. Sekitar seribu lebih penerima bantuan yang tersebar di beberapa kabupaten daerah pemilihannya. Luwu Utara adalah penerima manfaat yang terbesar, ada sekitar 600-an rumah yang dapat bantuan BSPS itu.
“Luwu Utara adalah kabupaten yang terbanyak jumlah penerima bantuan program BSPS,” kata Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulsel, saat bertandang ke Luwu Utara, beberapa waktu lalu.
“Tahun depan 2023, semoga bisa dapat 2000 unit BSPS. Nantinya akan kita sebar ke beberapa desa yang belum dapat tahun ini,” ungkap Abang Fauzi, saat bersantai dengan pemuda beberapa waktu lalu di Soft Coffee Masamba.
Tak hanya itu, masih banyak program lain yang menjadi aspirasi langsung Abang Fauzi melalui komisi V. Seperti program Kotaku di Kota Masamba, program bantuan untuk BUMDes serta UMKM. Termasuk sentuhan terhadap Perhubungan, yaitu bantuan BUS dan Pelabuhan Munte.
“Terlepas Abang itu adalah suami bupati, saya akui kepeduliannya. Termasuk jago dia kasi masuk anggaran di Luwu Utara,” ungkap Kadis Perhubungan, Hakim Bukara, beberapa waktu lalu di Masamba.
Yang terbaru, Abang Fauzi, membantu Pesantren Darul Arkam Muhammadiyah Balebo, Masamba melalui kementerian PUPR. Bantuan tersebut sebesar tujuh miliar rupiah, untuk pembangunan rumah susun (Rusun) sebagai asrama nantinya.
Kembali soal komitmen dan cintanya, Abang Fauzi mengungkapkan bahwa dirinya sudah sangat cinta dengan Luwu Utara. Karena merasa juga punya tanggung jawab untuk membantu istri tercinta sebagai Bupati. Menjadikan Luwu Utara menjadi lebih baik. Terutama pasca bencana, membawa Luwu Utara bangkit untuk maju. (*)
Penulis : Rizal Muthahhari