Kolaborasi Kemensos RI, Pemda Lutra Bekali Keterampilan bagi Penyandang Disabilitas

Berita Utama136 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM—  Melalui kerjasama Pemda dengan Unit Pelaksana Kemensos RI Balai Rehabilitasi Sosial Wirajaya Makassar, 21 penyandang disabilitas dan anak/ remaja penyandang kesejahteraan sosial akan mengikuti Pelatihan Vokasional.

Sebelum berangkat, 21 peserta termasuk dari daerah terpencil Kecamatan Seko itu dilepas secara resmi oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani di Command Center Kantor Bupati, Rabu (16/3).

“Saya berterimakasih karena orang yang dalam kondisi tidak terbatas dan normal saja belum tentu mau mengikuti kegiatan seperti ini. Keterbatasan itu bukan aib, tidak perlu ditutup-tutupi dan disembuyikan tapi mari sama-sama mengatasi keterbatasan itu sebab terbatas bukan berarti semua sudah selesai karena Tuhan mmberikan banyak kesempatan bagi kita menjadi orang yang berarti di tengah masyarakat,” kata Indah mengawali sambutannya.

Di hadapan orang tua/wali, Indah meminta agar tak usah khawatir terkait biaya pelatihan.

“Semua biaya dan kebutuhan dasar penerima manfaat itu ditanggung oleh balai, jadi kita tidak perlu khawatir. Cukup fokus mengikuti kegiatan ini, minimal 3 hingga 6 bulan sesuai minat masing-masing,” pinta bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Ia berharap, peserta tetap menjaga etika dan nama baik daerah.

“Harapan kami tentu tetap jaga etika dan nama baik daerah, ikuti kegiatan dengan baik terutama aturan yang telah ditetapkan oleh balai. Manfaatkan kesempatan ini dengan baik, karena kita berharap melalui pelatihan ini selain memberikan manfaat kepada diri, keluarga juga memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan. Stop berpikir kalau kita tidak berharga tapi terus berpikir kalau kita sangat berharga,” tutur Indah yang hadir didampingi Plt. Kadis Sosial, Ari Setiawan.

Adapun pelatihan vokasional merupakan jalur pendidikan yang popular bagi penyandang disabilitas usia produktif sebagai langkah untuk mendapatkan pekerjaan, dengan alasan waktu pendidikan singkat, mudah diakses, berorientasi pada dunia kerja, dan lebih sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan penyedia lapangan kerja. Meliputi kewirausahaan, tata boga, hidroponik, hand craft, massage, fotografer, budidaya tanaman hias, dan sebagainya. Terpenting, di balai juga peserta akan mendapat terapi fisik, mental spritual, dan psikososial.(*)