Forum GenRe Luwu Utara Periode 2022-2023 Resmi Dikukuhkan

Berita Utama127 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Wakil Bupati Kabupaten Luwu Utara, Suaib Mansur mengukuhkan pengurus forum Generasi Berencana (Genre) periode 2022-2023, baru-baru ini.

Dalam sambutannya, Suaib mengatakan program Genre hadir untuk mengajak generasi muda agar ikut serta dalam menurunkan angka pernikahan di bawah umur melalui beberapa kegiatan.

“Untuk itu kita dorong pengurus Genre menjadi fasilitator sebaya bagi remaja yang memiliki permasalahan sosial di kalangan remaja,” ungkap Suaib.

Mantan Kadis PUPR Kabupaten Lutra ini mengungkapkan, program genre dikembangkan dalam rangka merespon permasalahan yang ada di remaja saat ini.

Fokusnya bukan hanya pada pencegahan pernikahan dini, melainkan seks bebas pra nikah serta penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Obat Terlarang (NAPZA).

Terlebih, lanjut Suaib menyebutkan perkembangan teknologi yang kian mengglobal dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian dan mentalitas remaja saat ini.

“Perkembangan teknologi ikut mempengaruhi perilaku remaja saat ini, sehingga Genre diharap bisa menjadi wadah dalam mewujudkan remaja produktif dan berguna bagi bangsa dan negara,” tambahnya.

Dia juga mengajak Genre menjadi garda terdepan bagi remaja untuk meninggalkan perilaku buruk yang dapat merusak masa depan anak.

Seperti diketahui, pernikahan anak usia dini berkontribusi kepada munculnya beberapa masalah besar, misalnya putus sekolah, angka perceraian yang tinggi, kekerasan dalam rumah tangga, keguguran, hingga rentan tertular penyakit infeksi seksual.

“Itulah beberapa alasan mengapa pernikahan yang melibatkan anak di bawah umur banyak ditentang khususnya oleh pemerintah, oleh karena itu Pemerintah sendiri sangat mengapresiasi dan akan mendukung program genre dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas,” ucapnya.

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan forum genre  ini juga sangat tergantung pada komitmen dan peran serta semua pihak.

“Melalui Genre diharapkan anak muda memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang terencana, hingga menikah saat sudah siap secara fisik, mental dan finansial. Maka dari itu peran serta seluruh stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan genre khususnya dalam mewujudkan Luwu Utara nol pernikahan dini,” tandasnya. (**)