Pernah Gagal Gelar Musda 2016, Kader Golkar Minta Kali ini Arjuna Fokus

Berita Utama120 Dilihat

MASAMBA, INPUTSULSEL.COM — Arifin Junaedi (Arjuna) pernah gagal menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-III DPD II Golkar Lutra 2016 yang lalu. Kini kader meminta Arjuna yang saat ini menjabat Plt. untuk fokus melakukan konsolidasi menyukseskan Musda 2021.

Permintaan kader itu bukan tanpa alasan, sejauh ini Plt. Golkar Luwu Utara Arifin Junaedi (Arjuna) dinilai belum bergerak maksimal untuk menyiapkan pelaksanaan Musda, apalagi DPD I Golkar Sulsel menargetkan, paling lambat Maret 2021 sudah ada nahkoda baru Golkar Lutra.

“Jangan sampai apa yang terjadi pada Golkar 2016 yang lalu itu terulang. Par Arifin yang saat itu adalah ketua definitif Golkar Lutra, tapi gagal melaksanakan Musda, sehingga DPD I menunjuk plt dan digelar musda luarbiasa di 2017. Kami hanya ingatkan jangan sampai itu terulang,” kata Wakil ketua DPD II Golkar Luwu Utara Bidang Politik, Haeruddin Kasim, Selasa (09/02/2021).

Pria yang akrab disapa Baso itu menambahkan, kekhawatiran itu muncul karena Arjuna yang seharusnya melakukan konsolidasi dengan seluruh pengurus Golkar Lutra untuk menyukseskan musda, tapi gerakan yang dilakukan Arjuna bukan lagi sebagai plt, tapi sebagai orang yang ingin bertarung di Musda.

“Bahkan ada pernyataan Pak Arifin di media yang menyebut tidak ada lagi pengurus. Kami hanya meminta kepada Pak Arifin lebih baik fokus menyukseskan Musda, jangan sampai gagal lagi,” pungkasnya.

Terkait pernyataan Arjuna yang mengatakan jika saat ini tidak ada lagi kepengurusan DPD II Golkar Lutra dinilai sebuah pernyataan yang sangat keliru. Sebab sampai saat ini, DPD I Golkar Sulsel tidak mengeluarkan SK baru untuk struktur pengurus.

“Itu pernyataan yang sangat keliru, sampai saat ini tidak ada SK baru pengurus Golkar Lutra. Bayangkan saja, sebuah organisasi tanpa pengurus itu bagaimana,” ungkapnya.

“Kalaupun kepengurusan ini dianggap tidak ada lagi, harus ada SK yang mencabut, SK sebelumnya. Jadi selama belum ada SK baru, tentu SK sebelumnya masih berlaku. Masa partai yang ada hanya ketua saja, pengurus lain tidak ada, terus sekretaris siapa?” tutup Haeruddin.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD II Golkar Lutra Bidang Kerjasama antar Lembaga, Amrillah To Dewi menyampaikan saat ini seluruh pengurus Golkar Lutra masih sangat solid, dan siap bergerak untuk menyukseskan pelaksanaan musda nantinya.

“Kami siap menierima arahan dari beliau (Arjuna.red) utuk sama-sama menyukseskan musda. Tapi kelirunya Pak Arifin malah berstatemen kalau pengurus sudah tidak ada, justru kita solid,” tegas Amrillah.

Saat ini lanjut Amrillah, Golkar dalah partai besar, partai pemenang di Luwu Utara sehingga momen musda ini tentu sangat menentukan masa depan partai. Maka dari itu, dirinya berharap forum lima tahunan itu harus disiapkan dengan matang.

“Jangan sampai gagal lagi, harapan kita itu saja. Sebagai kader tentu kita ingin yang terbaik untuk partai ini. Malu juga kita jika partai pemenang gelar musda saja sampai gagal,” tutur Amrillah.

Sekadar diketahui, musda ke-III DPD II Golkar Luwu Utara 2016 yang lalu gagal digelar, saat itu Arifin Junaedi adalah ketua definitif Golkar dinilai tidak mampu. Akibatnya DPD I Golkar Sulawesi Selatan, menunjuk salah satu pengurus DPD I, Irwan Muin sebagai plt Golkar Lutra yang ditugaskan untuk menggelar Musda Luar Biasa (musdalub).(*)