Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Meningkatkan kebersamaan di antara masyarakat melalui gotong-royong (Gotro) menjadi salah satu tujuan dari keberadaan Forum Keserasian Sosial Desa Uraso Kecamatan Mappedeceng.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Forum Keserasian Sosial Desa Uraso, Rudini saat bersama warga Desa Uraso melaksanakan gotong-royong pada pekerjaan pengkerikilan badan jalan yang menghubungkan Dusun Uraso dan Dusun Uja Desa Uraso, Jumat lalu.
“Pertama-pertama tentunya kami sebagai Ketua Keserasian Desa Uraso dan segenap warga Desa Uraso mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial RI atas bantuan yang kami terima. Kedua kepada pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Luwu Utara, Ibu Indah Putri Indriani dan Dinas Sosial Luwu Utara dan Pemerintah Kecamatan Mappedeceng atas dukungan dan arahan yang diberikan selama ini,” ucap Rudini.
“Kegiatan hari ini dan hari berikutnya sebagaimana telah direncanakan adalah bentuk terwujudnya kebersamaan di antara warga desa melalui gotong-royong dan tentunya juga sebagai tanda bahwa keserasian sosial yang kami bangun di desa kami ini adalah wadah penting dalam mencegah konflik sosial di desa kami,” terang Rudini.
Senada, Camat Mappedeceng, Nuranifah dalam pertemuan Forum Keserasian Sosial yang digelar sebelumnya mengatakan bahwa keberadaan forum tersebut penting untuk mencegah konflik sosial dalam desa sehingga Ia berharap akan lahir kegiatan mandiri yang diinisiasi oleh pengurus Forum Keserasian Sosial Desa Uraso.
“Saya ucapkan selamat kepada Forum Keserasian Sosial Desa Uraso atas bantuan yang diterima dari Kementerian Sosial RI. Sebagai bagian dari pemerintah kecamatan dan daerah saya berharap forum ini akan menjaga keserasian sosial yang ada di Desa Uraso yang kita tahu telah terpelihara dengan baik. Untuk itu, harapan saya kedepannya bahwa akan hadir kegiatan-kegiatan yang diinisiasi secara mandiri dari forum ini sehingga kerjasama dan gotong royong warga menjadi jiwa keserasian sosial di Desa Uraso,” harap Nuranifah.
Sebagai informasi, Forum Keserasian Sosial adalah salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat untuk mencegah konflik sosial pada tingkat hulu yang dapat dioptimalkan melalui proses hubungan dan interaksi sosial. Berdasarkan persamaan antara hak dan kewajiban serta tanggung jawab akan terwujudnya hidup berdampingan secara damai yang dilandasi kebersamaan, persaudaraan sejati dan kesetiakawanan sosial. (*)
Komentar