Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meminta pemerintah desa/ kelurahan untuk melakukan pendampingan pada penerima program bantuan sosial.
Hal itu Ia tegaskan usai menyerahkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi
ratusan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Luwu Utara yang bersumber dari Balai Besar Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, Rabu (12/4).
“Saat ini dan ke depan, berdasarkan arahan Menteri Sosial, kita sama-sama mendorong PENA (Pahlawan Ekonomi Nusantara) yang tujuannya untuk mendorong proses graduasi di mana diharapkan penerima program dapat keluar/ exit secara mandiri melalui pemberdayaan. Sehingga kepesertaannya dapat diberikan kepada yang lebih membutuhkan,” kata Indah.
“Hal ini tentu butuh dukungan dari pemerintah terdekat khususnya desa dan kelurahan agar betul-betul mengawal dan memberi pendampingan pada penerima program sehingga dapat segera keluar dari kondisi sulit. Sebab ukuran keberhasilan program ketika penerima bantuan graduasi/ diwisuda jadi bukan penerima bantuan lagi,” tegas bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Pada kesempatan tersebut, Indah juga mengapresiasi sekaligus menyampaikan terima kasih kepada Kemensos RI dalam hal ini Balai dan Sentra Wirajaya Makassar yang terus hadir sesuai tagline #Kemensoshadir meski di kondisi tersulit sekalipun.
“Taglinenya Kemensos hadir. Jadi Negara selalu hadir dalam kondisi apapun meski dalam kondisi tidak menyenangkan. Hadirnya paling diharapkan mengeluarkan masyarakat dari kondisi yg tidak baik. Untuk itu bantu pemerintah agar betul-!betul mendampingi warga kita penerima program/ manfaat,” pinta isteri dari Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi ini.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial, Ana menyebut pihaknya telah melaksanakan beberapa kegiatan di Luwu Utara.
“Respon kasus muda paksa, kasus keluarga penyandang disabilitas dengan memberikan alat bantu dan pemberdayaan, kemudian
bantuan atensi kedaruratan korban banjir untuk 200 orang, bantuan atensi untuk 160 lansia pra sejahtera di Kecamatan Masamba, dan bantuan untuk anak korban bencana banjir. Sehingga total bantuan sekira Rp. 100 juta,” sebut Ana.
Selain itu, Ana mengatakan, Kemensos membuat program strategis dengan
membentuk tim respon kasus di setiap UPT di seluruh Indonesia sebagai upaya mempercepat kehadiran dan respon Kemensos.
“Khusus daerah rawan bencana dibentuk juga lumbung pangan sehingga tersedia logistik bencana,” terang Ana. (*)