LUWU UTARA, INPUTSULSEL.COM – Pejabat Kedutaan Jepang tertarik dengan produk UMKM Luwu Utara yang dipamerkan saat Pergelaran The Internasional Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2023 yang dilaksanakan di Jakarta Pusat baru-baru ini.
Kepala Bidang Industri DP2KUKM Luwu Utara, Jafar Kadoeng mengatakan Pejabat Kedutaan Jepang tertarik pada sejumlah produk kerajinan yang dipamerkan. Namun yang paling berhasil memikat yakni pakaian tradisional Rampi yang terbuat dari kulit kayu. Pihaknya bahkan memesan 10 pasang pakaian tradisional tersebut untuk nantinya dikenakan pada kegiatan kedutaan di Jepang.
“Sebenarnya Kedutaan Jepang mau langsung beli, tapi karena pakaiannya belum ready dikarenakan proses pembuatannya yang tidak mudah maka harus dipesan dulu. Jadi kita sudah bertukar kontak dengan pihak kedutaan Jepang terkait pemesanan,” terang Jafar saat dikonfirmasi, Selasa (7/3).
Tidak hanya pihak kedutaan, Jafar menyebut turis mancanegara turut melirik hasil kerajinan UMKM binaan Dekranasda itu. Seperti kain tenun Rongkong hingga topi hasil sulaman.
“Pada intinya pengunjung tertarik dengan yang dipamerkan Luwu utara khusunya kain Rongkong, terbukti dengan larisnya kain yang dibawa dibeli oleh turis mancanegara termasuk topi yg disulam,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Harian Dekranasda Luwu Utara, Kasrum menuturkan respon mancanegara membuktikan produk UMKM milik Luwu Utara patut diperhitungkan.
“Ini respon yang baik untuk kita, salah satu produk unggulan kita tidak hanya tembus nasional tapi sudah menembus pasar dunia,” kata Kasrum.
Diketahui baju kulit kayu merupakan pakaian tradisional khas Rampi, kecamatan terpencil Luwu Utara, yang dipergunakan khusus pada upacara adat tertentu, seperti pernikahan dan penyambutan tamu.
Pakaian ini pun menjadi khas dan unik, bukan saja karena bahannya yang terbuat dari kulit kayu, melainkan karena proses pembuatannya yang membutuhkan waktu cukup lama.
Pakaian inipun dijual dengan harga dikisaran Rp. 7.500.000,- per/ pasang. (*)