Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Kolaborasi dengan Yayasan Save the Children Indonesia, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menggagas Program Grow Her Kakao.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meyakini program yang berfokus pada upaya memampukan kelompok petani perempuan dan remaja perempuan dalam konteks pemenuhan hak, pemberdayaan ekonomi, serta keterlibatan secara aktif dalam perencanaan pembangunan desa akan menghadirkan beragam program pembelajaran yang bisa dipelajari dan diadopsi oleh pemerintah daerah.
“Keberlangsungan hidup dan perkembangan anak dalam menuju manusia dewasa yang berkualitas dipengaruhi beragam faktor, salah satunya bagaimana kebutuhan dasar dan kesejahteraannya (wellbeing) bisa terpenuhi dengan baik,” kata Indah.
“Sehingga intervensi perlindungan anak semakin optimal hasilnya jika menyertakan intervensi tambahan yang menyasar pada upaya dalam memampukan keberdayaan ekonomi keluarga. Dan ini tentu butuh aksi nyata,” lanjut bupati perempuan pertama di Sulsel ini saat menyampaikan sambutan pada Kick Off Meeting Program Grow Her dan Penandatanganan MoU Program Perlindungan dan Kesejahteraan Anak dan Perempuan, Kamis (9/3) di Aula Bappelitbangda.
Pada kesempatan tersebut, Indah juga mengapresiasi Yayasan Save The Children Indonesia yang sejak dua tahun terakhir membawa sejumlah program terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, termasuk perlindungan pada sektor kakao.
Tujuan dari program tersebut, kata isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini, adalah mendorong berjalannya sistem perlindungan anak mulai dari tingkat desa, hingga kabupaten untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak, terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan termasuk perlindungan dari bentuk-bentuk pekerjaan yang membahayakan fisik dan mental anak, khususnya di sektor perkebunan Kakao.
“Langkah-langkah sederhana nan mulia ini tentu saja tidak hanya cukup dirawat, namun juga harus didukung dari sisi kebijakan, peningkatan kapasitas, serta penganggaran,” jelas Indah.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara hadir melalui beragam kebijakan yang telah dikeluarkan, seperti Surat edaran bupati tentang pembentukan PATBM di desa-desa, surat edaran bupati tentang Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Aanak (DRPPA), serta kebijakan lainnya dari perangkat daerah terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak.
“Kami yakin, jika kepedulian dan aksi nyata terhadap persoalan perempuan dan anak kian meningkat dan membaik mulai dari tingkat desa, maka dengan pengasuhan, menyuarakan kepentingan anak dalam perencanaan pembangunan desa, hingga penanganan kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak di tingkat desa, merupakan aksi nyata para penggerak PATBM yang tidak hanya menyediakan dukungan dan lingkungan yang terbaik untuk anak, namun juga akan berkontribusi terhadap pencapaian SDGs desa,” harap bupati yang karib disapa IDP ini.
Hadir mendampingi bupati Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri, Plt. Kepala DP3A2KB, Andi Zulkarnain, Plt. Kepala Dinas Sosial, Ari Setiawan, dan Kepala Distransnaker, Eka Rusli. (*)
Komentar