Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM —– Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Luwu Utara bersama Bank Indonesia (BI) menggelar Sosialisasi Gerakan Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah, Perlindungan Konsumen, dan Pakai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau Gercep QRIS, baru-baru ini di Aula La Galigo Kantor Bupati Luwu Utara.
Sosialisasi Gercep QrIS yang dibuka Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), ini dihadiri Sekretaris Daerah Armiadi, Kepala BPKAD Baharuddin Nurdin, Kadis PKP Adriyani Ismail, Kadis BKPSDM Arief P. Palallo, Pimpinan Bank Sulselbar Cabang Luwu Utara, TP-PKK Luwu Utara, Pelaku UMKM Se- Luwu Utara, serta sejumlah mahasiswa dan siswa.
“Sebenarnya dengan perkembangan digital yang ada, masyarakat dengan sendirinya akan beradaptasi dan beralih pada transaksi non tunai. Hanya saja, kita ingin mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, karena lebih cepat lebih baik,” kata Bupati Indah Putri Indriani.
Ia menuturkan bahwa dengan QRIS, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat, bahkan pemerintah daerah.
“Kita bisa bayar apa pun dengan QRIS, bayar pajak misalnya. Selain mudah, ini juga bisa mengurangi risiko kebocoran dana yang diterima oleh pemerintah, sehingga pajak yang dibayarkan juga menjadi lebih aman,” terangnya.
Bukan hanya transaksi jual-beli, Bupati beralias IDP ini juga mengatakan, fitur QRIS pada mobile banking dan dompet digital juga dapat digunakan untuk melakukan donasi maupun sedekah.
“Bahkan sedekah pun bisa lewat QRIS. Jadi, ketika mau tidur kemudian kita tiba-tiba ingat mati dan ingin bersedekah, bisa langsung lewat QRIS dengan memasukkan QR Code dari Baznas misalnya,” papar Indah.
Dengan banyaknya manfaat tersebut, Indah berharap, transaksi di Luwu Utara perlahan beralih pada transaksi non-tunai.
“Saya harap semua transaksi kita pelan-pelan beralih ke QRIS. Olehnya itu, saya berharap melalui Gercep QRIS ini kita semua mengambil bagian. Jadi, yang belum punya akun atau rekening setelah ini buka rekening. Kalau sudah punya rekening, baru bisa membuat mobile banking. Dengan ini perlahan pasar-pasar kita juga menjadi pasar modern dan digital,” tutup Indah. (*)