Makassar, INPUTSULSEL.COM — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, kembali menegaskan bahwa untuk mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City, maka semua pihak harus mengambil peran dalam mewujudkannya. Untuk itu, kolaborasi multipihak menjadi sangat urgen dalam mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City.
“Tidak ada satu pun yang lepas dari tanggung jawab untuk mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City,” tegas Indah saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Tahap IV Penyusunan Masterplan Luwu Utara BISA Smart City, Kamis (22/9/2022), di Hotel Grand Town, Makassar.
Ia beralasan, keterlibatan semua pihak dalam mewujudkan smart city menjadi kunci sukses berhasil tidaknya penerapan smart city di Luwu Utara. “Banyak yang salah kaprah tentang smart city, seolah-olah tanggung jawab smart city hanya Dinas Kominfo. Padahal sesungguhnya ini menjadi tanggung jawab kita semua,” tegasnya lagi.
Untuk itu, komitmen dan kolaborasi multipihak menjadi sangat penting untuk mewujudkan pemerintahan yang smart. Bahkan ia berharap, keterlibatan ASN, baik PNS maupun PPPK, untuk ikut terlibat dalam mewujudkan pemerintahan yang cerdas di Luwu Utara.
Tak kalah pentingnya adalah keterlibatan dunia usaha, perbankan, perguruan tinggi, swasta, media cetak dan media online, bahkan masyarakat itu sendiri yang merupakan mitra strategis Pemda dalam mewujudkan BISA Smart City di Kabupaten Luwu Utara.
“Hari ini kita lihat bersama, hormon endorfin-nya sudah terkumpul semua dan ini adalah modal awal untuk satu tahun ke depan, karena satu tahun ke depan akan dievaluasi sejauhmana pelaksanaan quick win Luwu Utara BISA Smart City ini,” kata Indah.
Quick win di sini adalah program unggulan yang dimaknai sebagai inovasi yang mudah dilakukan serta manfaatnya cepat dirasakan masyarakat. Kata Indah, quick win diharapkan sebagai momentum awal yang positif untuk mewujudkan smart city yang berkelanjutan.
Bupati Luwu Utara dua periode ini juga mengaku bersyukur bahwa seluruh Perangkat Daerah dapat ikut terlibat aktif dalam penyusunan dokumen masterplan BISA Smart City, mulai bimtek pertama sampai kepada bimtek keempat atau bimtek yang terakhir.
“Yang paling penting sebenarnya adalah komitmen kita bersama dalam mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City atau Berdaya Saing, Inovatif, Sinergi dan Adaptif,” jelasnya. Pada kesempatan itu, ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Kemenkominfo.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Kominfo atas terlaksananya Bimtek yang dilaksanakan sebanyak 4 tahap dalam 4 bulan terakhir, dengan pendampingan dari Tim Ahli Smart City serta melibatkan Tim Pelaksana dan Dewan Kota Cerdas, sehingga telah tersusun dokumen masterplan Luwu Utara BISA Smart City 2022 – 2032,” imbuhnya.
“Kita semua adalah owner. Nah, sebagai owner, kita semua punya tanggung jawab bersama untuk menyukseskan penerapan smart city di Luwu Utara. Dan dalam smart city ini, posisi kita semua sama dengan tanggung jawab yang telah diatur sedemikian rupa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan, Amson Padolo, menyebutkan bahwa Luwu Utara adalah salah satu daerah kabupaten di Sulsel yang menjadi percontohan untuk penerapan smart city di Indonesia selain Kabupaten Maros
“Kami bangga Luwu Utara menjadi percontohan smart city. Ini menunjukkan komitmen dan kerja keras dari ibu Bupati. Atas nama Pemprov Sulsel, kami mengapresiasi pelaksanaan bimtek yang terbagi ke dalam beberapa tahapan. Semoga ini menjadi momentum bagi kita dalam mengakselerasi transformasi digital di Indonesia, khususnya di Sulsel,” pungkasnya.
Penutupan Bimtek IV Penyusunan Masterplan Smart City ini juga dihadiri Ketua DPRD Luwu Utara, Sekda Luwu Utara, BBWSPJ, Balai Pelaksana Jalan Nasional, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemda Luwu Utara, Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, dan insan pers sebagai mitra strategis dalam kerjasama multipihak.
Penutupan Bimtek IV ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama mewujudkan Luwu Utara BISA Smart City. Usai penandatangan komitmen, Bupati Luwu Utara bersama unsur lainnya melakukan konferensi pers bersama beberapa media. (rls)