Pemkab Luwu Utara Berhasil Perjuangkan Sagu jadi Menu di Hotel Claro

News147 Dilihat

MAKASSAR, INPUTSULSEL.COM — Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Hotel Claro Makassar kini menyajikan berbagai jenis menu makanan berbahan dasar sagu.

Hal itu terlihat pada kegiatan Food Promo Sagu Day yang dihadiri langsung oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, bersama Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Anggiat Sinaga, (15/1/2022).

Nantinya pengunjung hotel bisa menikmati berbagai jenis menu makanan berbahan dasar sagu seperti kapurung, kue rangi, ka’do boddong, ongol-ongol, dan berbagai jenis menu lainnya.

“Ini seratus persen inisiasi dari Bupati Luwu Utara yang memberikan saya tantangan untuk menghadirkan menu sagu di perhotelan dan restoran. Kita tahu makanan yang diolah dari sagu pasti sehat, dan yang pastinya juga nilai ekonomisnya tinggi. Ini partisipasi untuk menghadirkan menu kreatif di hotel berbintang di Makassar dan kita mulai dari Hotel Claro,” kata Anggiat Sinaga dalam Press Conference Food Promo Sagu Day di Claro Makassar.

Anggiat menambahkan, pihak manajemen Hotel Claro Makassar menghadirkan Sagu Day di setiap weekend.

“Kami akan hadirkan Sagu Corner di menu breakfast setiap Sabtu dan Minggu, di setiap meeting, dan kami siapkan di outlet-outlet yang ada di Claro. Ini bagian dari dukungan kami terhadap makanan tradisional Sulawesi Selafan khususnya makanan khas dari daerah Luwu Utara dan Palopo,” jelas Anggiat.

Sementara itu Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan, salah satu komoditi unggulan Kabupaten Luwu Utara adalah sagu.

Saat ini pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian sagu.

“Karena itu kami berpikir bahwa ini harus kita lestarikan kemudian terbitlah kebijakan di Kabupaten Luwu Utara yaitu Sagu Abadi. Bahkan Pemda mengeluarkan kebijakan yaitu Perda Nomor 11 tahun 2017 tentang pelestarian dan pengelolaan tanaman sagu, di sisi lain sagu adalah identitas,” kata Indah yang hadir didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Muharwan.

Di lambang daerah Kabupaten Luwu Utara, lanjut Indah, salah satunya adalah pohon sagu.

“Jadi kalau kita lihat lambang daerah Luwu Utara itu adalah pohon sagu yang diibaratkan sebagai orang tua yang memberikan perlindungan kepada anak-anaknya,  pemerintah yang melindungi masyarakatnya itu salah satu makna dari pohon sagu. Yang kedua, sagu adalah identitas dari Luwu Utara, jika sagu hilang maka sama dengan Luwu  Utara tidak ada karena lambangnya adalah pohon sagu,” ungkap bupati perempuan pertama di Sulsel itu.

“Itulah kenapa kemudian kami berpikir untuk melakukan upaya budidaya dan memastikan sagu dalam kondisi apapun tetap ada di Kabupaten Luwu Utara,” tegas Indah.

Indah juga menyampaikan, saat ini yang menjadi tantangan bagaimana mendorong petani agar tetap mau menanam dan membudidayakan sagu.

“Salah satu caranya menumbuhkan minat masyarakat untuk membudidayakan sagu dengan memastikan jika sagu memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan juga memiliki pasar,” ungkap Indah.

Dengan adanya Sagu Day di Hotel Claro, Indah sangat mengapresiasi hal tersebut.

“Atas nama seluruh masyarakat Luwu Utara khususnya yang bergerak di sektor perkebunan sagu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada PHRI dan pihak Hotel Claro. Ini bentuk dukungan yang besar bagi pemerintah khususnya bagi masyarakat kita yang bergerak di sektor sagu dan berharap ini terus berlanjut. Semoga ke depan tidak hanya Claro tapi hotel berbintang lainya juga menyajikan menu berbahan dasar dari sagu,”

tutup Indah.

Perlu diketahui mengonsumsi sagu juga memiliki manfaat untuk perbaikan keseluruhan sistem pencernaan. Sejak dulu, banyak orang yang menggunakan sagu untuk menyembuhkan berbagai penyakit pencernaan, seperti kembung, sembelit, asam lambung, maag, dan gangguan pencernaan lainnya. Pasalnya, sagu memiliki kandungan serat. (Rls)

Komentar