Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Lokakarya Penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Komoditas Kakao Berkelanjutan di Kabupaten Luwu Utara resmi dibuka oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Selasa (9/11) di Aula Hotel Bukit Indah Masamba.
Indah menyebut, penyusunan roadmap merupakan suatu kerjasama berbagai pihak untuk mendukung dan berkomitmen dalam mengembalikan kejayaan kakao di Luwu Utara.
“Untuk itu diperlukan adanya suatu rumusan prinsip atau tujuan bersama, indikator pencapaian, strategi, intervensi, dan pembagian peran diantara para pihak untuk mencapai kakao lestari rakyat sejahtera di Luwu Utara. Hal ini juga selaras dengan program unggulan BISA Bersaing yakni peningkatan daya saing daerah meliputi pengembangan pada sawah berkelanjutan, sagu abadi, kakao lestari, dan kopi berkualitas,” kata Indah.
Dengan luas areal tanaman perkebunan coklat 40.814 hektare dan produksi mencapai 30.856,05 ton di tahun 2020, Luwu Utara merupakan salah satu sentra kakao di Indonesia didukung dengan luas daerah yang mencapai 7.502,58 km persegi.
“Pemda terus berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan kakao, langkah-langkah strategis tentunya sudah diambil melalui implementasi program dan kegiatan di RPJMD dan Restra PD terkait. Namun, perlu adanya berbagai penajaman dan inovasi yang bersifat mengatasi penyebab masalah sehingga pada tahapan implementasinya akan lebih mengarah sesuai kebutuhan,” terang bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Ia berharap dengan lokakarya tersebut, dapat menstransformasi praktik kakao dan menjawab kebutuhan di masa depan.
“Tantangan ke depan tidak hanya dalam hal produksi tapi juga kompleksitas pemasaran, memenuhi permintaan pasar global serta pelibatan petani ke dalam rantai nilai berkelanjutan dan kemitraan bisnis. Untuk dapat mewujudkan kakao lestari tentu dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Tidak hanya pada pemerintah, tapi juga tingkat petani, industri, universitas, maupun lembaga swadaya masyarakat. Untuk itu momentum ini penting dimana kita akan menyepakati prinsip dan tujuan bersama yang selanjutnya akan diikuti dengan berbagai pembahasan yang mengarah pada strategi prioritas dan target pengembangan kakao di Luwu Utara,” harap Indah.
Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Luwu Utara itu juga menuturkan terima kasih kepada seluruh pihak, termasuk SFITAL (Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes) yang telah mendukung dalam mewujudkan roadmap kakao lestari, rakyat sejahtera.
Hadir pada giat tersebut Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri, Perwakilan Rainforest Alliance, asosiasi, lembaga, dan pelaku usaha kakao. (Rn)
Komentar