Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Kasus COVID-19 di Kabupaten Luwu Utara kembali meningkat tajam. Data terbaru yang dikeluarkan Satgas COVID-19 per tanggal 14 Juli 2021, ada penambahan sebanyak 30 kasus. Ini kasus harian tertinggi yang dirilis Satgas COVID-19 sepanjang 2021. Total ada 1.513 kasus sampai hari ini dengan rincian 1.345 orang dinyatakan sembuh, 110 orang isolasi mandiri, 6 orang dirawat di RSUD Andi Djemma Masamba, 1 orang di RS Hikmah, dan 1 orang dirawat di RS Unhas Makassar, serta 50 orang meninggal dunia.
Akibatnya, Lutra kini masuk zona kuning setelah sempat semua kecamatan zona hijau. Kendati begitu, Pemda melalui Satgas COVID-19, terus melakukan upaya penanganan masif guna memutus mata rantai COVID-19. “Akhir-akhir ini kasus COVID-19 mengalami peningkatan. Setelah diidentifikasi memang berasal dari warga kami yang sebelumnya melakukan perjalanan, terutama dari daerah zona merah,” ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat berbicara dalam Podcast Satgas COVID-19 Dinas Kesehatan Sulsel, Rabu (14/7/2021).
Indah berbicara melalui Podcast usai melakukan pemantauan pasca pelaksanaan Pilkades Serentak di beberapa titik di Kecamatan Malangke. Podcast disiarkan langsung melalui akun instagram Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, @dinaskesehatan_sulsel. Terkait peningkatan kasus COVID-19, langkah yang dilakukan Satgas adalah memasifkan tracing dan mengoptimalkan PPKM mikro di setiap desa. “Kami mendorong memasifkan tracing, bagaimana menahan laju penyebarannya,” terang bupati yang karib disapa IDP ini.
Penekanan selanjutnya, kata Indah, adalah mengoptimalkan PPKM mikro yang dibarengi dengan memberikan edukasi, serta mengajak masyarakat untuk mengambil bagian dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
“Kami betul-betul mendorong pemerintah desa, camat, serta tiga pilar, termasuk Relawan COVID-19 di desa untuk terus bergerak masif. Tidak lupa juga memastikan kesiapan tempat-tempat karantina mandiri di setiap desa. Yang penting bagi kami adalah bagaimana keselamatan warga,” jelasnya.
Menurut Indah, regulasi yang dibuat selama ini sudah sangat luar biasa dalam mendorong kedisiplinan warga untuk betul-berul mematuhi protokol kesehatan. “Saya harus akui ini menjadi tugas berat pemerintah, yaitu mengubah strategi dengan lebih mengedepankan pendekatan persuasif ke masyarakat, dan memberikan edukasi ke masyarakat untuk menjadi pelaku dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Termasuk mendorong optimalisasi percepatan vaksinasi,” papar Indah.
Kata Indah lagi, saat ini bukan lagi masanya berdebat tentang COVID-19. Kata dia, COVID-19 menjadi urusan bersama. “Efek COVID-19 sudah ke segala sektor. Olehnya itu, harus diselesaikan akar masalahnya. Cara paling mudah adalah betul-betul mengoptimalkan PPKM mikro di desa,” ujar dia menjelaskan. Dengan begitu, lanjut dia, kasus COVID-19 bisa ditekan. Dan kalau pun ada peningkatan, bisa ditangani dengan baik. “Sudah setahun lebih kita dilanda pandemi, tentunya kita sudah harus banyak belajar. Tentu evaluasi menjadi sangat penting bagaimana mengambil langkah ke depan,” tambah Indah.
Untuk itu, ia berharap seluruh stakeholder harus turut mengambil bagian dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Terkait vaksinasi, lanjut Indah, Pemda Lutra menargetkan minimal 70% dari jumlah warga sudah divaksi, dengan target harian 1000 orang per hari.
“Alhamdulillah, target harian dapat terpenuhi. Jadi, kami optimistis target vaksinasi bisa diwujudkan,” yakin Indah. “Dalam menghadapi pandemi, intinya adalah meningkatkan solidaritas dan disiplin dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” tutup Indah. (rls)
Komentar