Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM– Pelaksanaan salat idulfitri lingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara dipusatkan di Halaman Kantor Bupati, Kamis (13/5/2021). Salat idulfitri di tengah pandemi COVID-19 ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, seperti jumlah jemaah dibatasi maksimal 50% dari kapasitas tempat yang ada, mewajibkan jemaah memakai masker, menjaga jarak, membawa peralatan salat dari rumah, serta dilarang membawa anak-anak atau balita ke tempat salat ied.
Hal ini dilakukan, selain mengikuti anjuran pemerintah pusat, juga sebagai upaya bersama untuk memutus penyebaran COVID-19. Bupati Indah Putri Indriani dan Wakil Bupati Suaib Mansur ikut hadir dalam pelaksanaan salat idulfitri. Sejumlah tokoh penting ikut melaksanakan salat, di antara Anggota DPR-RI Muhammad Fauzi, yang juga suami Bupati Luwu Utara, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Armiady, Ketua TP-PKK Rahma Nursaid Suaib Mansur, Staf Ahli Bupati, para Asisten, serta para Kepala Perangkat Daerah.
Bertindak sebagai imam dan khatib, Kepala Kantor Kemenag Nurul Haq. Meski menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pelaksanaan salat idulfiri tetap berlangsung khidmat, dan tidak mengurangi makna hari raya terbesar umat muslim tersebut. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, kembali mengingatkan seluruh masyarakat Luwu Utara untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Ini demi kebaikan, kesehatan dan keselamatan kita bersama,” kata Bupati Indah Putri Indriani, usai melaksanakan salat idulfitri.
Sementara itu, Wakil Bupati Suaib Mansur, mengatakan bahwa pelaksanaan saat idulfitri tahun ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Sesuai surat edaran yang dikeluarkan, pelaksanaan salat id tetap menerapkan protokol kesehatan serta waktu tidak lebih dari 20 menit saja. Semua ini kita lakukan sebagai ikhtiar bersama agar kita semua bisa memutus mata rantai penularan COVID-19,” terang Wabup Suaib.
Sebelumnya, khatib salat idulfitri Nurul Haq, dalam khutbahnya kembali mengingatkan bahwa situasi saat ini belum bisa dikatakan sudah normal, mengingat pandemi COVID-19 masih mengintai siapa saja. Untuk itu, ia mengimbau dengan tegas agar seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran COVID-19. “Momen idulfitri biasanya dimanfaatkan untuk bersilaturahmi, tapi kondisi saat ini memaksa kita meminimalisir pertemuan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Semoga kita menjadi masyarakat yang lebih maju, khususnya maju secara spiritual atau rohani,” pungkasnya. (rls)