Rapat Monev, Bupati Indah Laporkan Ini ke Kepala BNPB

Berita Utama120 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengikuti Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Masif secara Virtual di Ruang Command Center Kabupaten Luwu Utara, Selasa (23/3/2021). Rapat ini dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.

Di hadapan Doni, Bupati Indah Putri Indriani melaporkan bahwa bencana banjir badang di Luwu Utara yang terjadi pada 13 Juli 2020 lalu dan menimpa tiga kecamatan, mengakibatkan ratusan rumah di daerah bantaran sungai mengalami rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat, dan hampir 14.000 jiwa mengungsi hingga beberapa waktu.

Indah juga melaporkan, pascabencana banjir bandang, Pemda Lutra terus melakukan berbagai upaya penanganan, dengan mengalokasikan Dana Tunggu Hunian (DTH) bulan Agustus melalui APBD Luwu Utara kepada para penyintas bencana. Kemudian 6 bulan berikutnya, pemberian DTH melauli BNPB. “Terkait sarana pemukiman, kami laporkan bahwa di awal kejadian, pemda mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, berupa pembangunan hunian sementara (huntara) sebanyak 100 unit,” jelas Indah.

“Tak hanya huntara dari Pemprov Sulsel, beberapa relawan juga ikut membangun hunian semi permanen yang juga sifatnya sementara yang cukup banyak tersebar di beberapa wilayah kecamatan dan yang terakhir melalui APBD Provinsi Sulawesi Selatan, kami juga mendapatkan bantuan pembangunan hunian tetap (huntap) sebanyak 50 unit yang tersebar di dua kecamatan, yakni Baebunta dan Masamba,” ujar dia menambahkan.

Atas dukungan berbagai pihak tersebut, Bupati dua periode ini tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak, terkhusus BNPB yang secara aktif juga melakukan pendampingan kepada BPBD dan DPRKP2 untuk kegiatan identifikasi dalam rangka verifikasi dan validasi data hunian yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. “Alhamdulillah, data-data tersebut telah difinalisasi beberapa waktu lalu dan telah kami laporkan kepada BNPB untuk kemudian dapat ditindaklanjuti,” ucap Indah melaporkan. (rls)