Di Deklarasi PBB, Indah Kenang Saat Dijodohkan dan Tuan Guru Bajang Jadi Saksi Nikah

Berita Utama118 Dilihat

LUWU UTARA, INPUTSULSEL.COM – Pada acara deklarasi dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) di Hotel Yuniar Masamba, Sabtu (7/11/2020), Bupati petahana Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengenang awal dirinya terjun ke dunia politik hingga bertemu dengan sang suami, Muhammad Fauzi.

“Saya berpolitik praktis pertama kali di PBB. Sewaktu saya mengajar di UI dan UNJ, Pak Sahar L. Hasan yang pertama kali menarik saya ke PBB, beliau senior di KAHMI.” kenang Indah.

Di PBB jugalah, kata Indah, Ia bertemu dengan Muhammad Fauzi, suaminya yang kala itu selalu mendampingi Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra.

“Abang selalu mendampingi Pak Yusril. Jadi Ia tahu persis pembentukan partai ini. Mereka ada bertiga, termasuk abang, kesemuanya kemudian pernah jadi anggota DPR RI,” kata Indah.

“Dan kemudian dipertemukan dengan saya, dijodohkan. Jadi (abang) itu bukan mantan pacar, karena saya tidak pernah pacaran. Kami dijodohkan dalam organisasi,” ungkap Indah sambil tertawa.

Saat menikah, kata Indah, Gubernur NTB dua periode, Tuan Guru Bajang yang saat itu merupakan rekan Muhammad Fauzi di PBB, didaulat menjadi saksi pernikahan mereka berdua

“Sebelum jadi gubernur, Tuan Guru Bajang besarnya juga di PBB. Juga jadi anggota DPR RI bersama suami saya waktu itu,” kata Indah.(**)

Menurut Indah, Partai Bulan Bintang mengedepankan intelektualitas. Sejumlah tokoh-tokoh nasional, kata Indah, awal karirnya di partai tersebut.

“PBB itu paradigmanya intelektual. Kalau kita masuk disana, tempat berpikir. Beberapa tokoh nasional saat ini sedang berkiprah, itu bagian dari PBB. Fadli Zoon, lalu Sekjen Gerindra sekarang Ahmad Muzani. Atau politisi PPP yang vokal, Ahmad Yani. Candradimukanya itu di PBB.” pungkas dia.

Sementara itu, Ketua DPW PBB Sulawesi Selatan Badaruddin Puang Sabang mengatakan, sosok Indah dan Muhammad Fauzi sejak lama memang lekat dengan partainya.

“Pertama majunya beliau sebagai calon wakil bupati bersama Pak Arifin, PBB adalah penggagas dan pelopor utama. Lalu saat Ibu Indah sebagai calon bupati 2015, karena PBB pada saat itu tidak memiliki kursi, jadi meski tidak mengeluarkan surat dukungan, tapi 95 persen kadernya memilih beliau.” beber Badaruddin.

Meski PBB hanya berstatus sebagai partai pendukung pada pilkada 2020 ini, menurut Badaruddin, hal itu tidak akan mengurangi dukungan dan militansi kader partainya dalam memenangkan pasangan calon nomor urut 2, Indah-Suaib.(**)