PRI Bangun Kampung Terintegrasi untuk Korban Bencana di Luwu Utara

Berita Utama124 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Pjs. Bupati Luwu Utara, Muhammd Iqbal Suhaeb, menerima kunjungan Para Relawan Indonesia (PRI) atau The Volunteers of Indonesia, Rabu (7/10/2020), di Rumah Dinas Pjs Bupati di Kampal Kelurahan Kappuna, Masamba. Dalam kunjungannya itu, PRI juga melaporkan rencana pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana.

Huntap tersebut dinamakan Kampung Berkah Terintegrasi, Islami, Mandiri, Edukatif dan Enterpreneurship. Lokasinya ada di Desa Baebunta Kecamatan Baebunta. Huntap atau kampung terintegrasi ini rencananya akan dibangun di atas lahan seluas 4 hektar. Pjs Bupati Luwu Utara, Muhammad Iqbal Suhaeb, menyambut baik rencana PRI tersebut.

“Di sini ada Kadis PRKP2 yang membidangi perumahan, ada Kalaksa BPBD terkait data korban bencana. Juga Kadis Kesehatan terkait perkampungan bebas kumuh. Silakan dikoordinasikan,” kata Iqbal di hadapan PRI. Dia juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada PRI yang telah ikut membantu meringankan beban warga yang terdampak bencana.

“Terima kasih kepada PRI yang saya tahu anggotanya ada di seluruh Indonesia. Ini salah satu upaya mengurangi beban warga, dan mempercepat pemulihan pascabencana,” tandasnya. Sementara Direktur Eksekutif PRI, Muhammad Rajadaeng, menyebutkan, huntap ini adalah sebuah pemukiman pengungsi terpadu dengan tipe 36 dan luas 7 x 14 meter.

“Lokasinya di lorong asrama Brimob, 400 meter dari desa Rante Paccu. Aksesnya tidak terlalu jauh dari ibukota kecamatan,” sebut Raja. Huntap ini, lanjut dia, akan dilengkapi masjid, pesantren, pusat pembinaan UMKM dan wisata serta fasilitas lainnya. “Kita harap huntap yang kami gagas ini akan menjadi pemukiman percontohan nantinya,” harapnya.

Rencananya, pelatakan batu pertama pembangunan huntap atau kampung berkah terintegrasi ini akan diawali dengan pembangunan masjid terlebih dahulu pada 11 Oktober 2020 mendatang. Turut mendampingi Bupati, Kepala Dinas PRKP2 Syamsul Syair, Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Marhani Katma. (*)

Komentar