LUWU UTARA, INPUTSULSEL.com–Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara mendatangi Kantor DPRD Luwu Utara dengan berpakaian medis, lengkap dengan alat pelindung diri, Rabu (8/7/2020). Kedatangan TGC ke Kantor DPRD untuk melakukan pemeriksaan rapid test terhadap 35 Anggota DPRD. Menariknya, 12 Anggota DPRD malah meminta untuk dilakukan swab test secara mandiri, dan 23 Anggota DPRD lainnya rapid test.
Patut disyukuri, dari 23 Anggota DPRD yang diperiksa melalui rapid test, semuanya non reaktif. “Ini bagian dari upaya contact tracing yang kita lakukan terhadap Anggota DPRD untuk menindaklanjuti kasus positif salah satu anggota dewan. Tujuannya, untuk mencegah penyebaran covid-19 dari kasus yang positif tersebut,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara, Komang Krisna.
Pemeriksaan rapid test tidak hanya menyasar Anggota DPRD, seluruh staf di Sekretariat DPRD (Setwan) juga diperiksa. Staf Setwan yang diperiksa berjumlah 23 orang, dengan hasil rapid test, 20 orang non reaktif dan tiga orang reaktif. Tiga orang yang reaktif, langsung dilakukan pengambilan spesimen swab hidung dan tenggorokan untuk dilakukan uji PCR di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.
“Semakin ketat contact tracing dilakukan, semakin cepat pula covid-19 dikendalikan. Walaupun akan disertai dengan peningkatan kasus harian. Namun, itu berarti semakin intens pelacakan yang dilakukan,” kata Komang. Naik turunnya kasus harian yang dilaporkan, kata dia, memberi pesan kepada masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan, sehingga masyarakat bisa lebih tangguh menghadapi pandemi covid-19.
Sekadar diketahui, TGC tidak hanya melakukan pemeriksaan rapid test di Kantor DPRD, tapi juga di pasar Belawa kecamatan Malangke. Sebanyak 124 orang yang terjaring dalam pemeriksaan tersebut, dengan hasil, satu orang reaktif, dan 123 orang non reaktif. Pemeriksaan rapid test masif di pasar-pasar tradisional memang menjadi komitmen Bupati Luwu Utara sebagai upaya mempercepat penanganan covid-19.