LUWU UTARA, INPUTSULSEL.com–
Banjir bandang menimpa kawasan permukiman di seputaran bantaran sungai Masamba pada Kamis 14 Mei 2020 pukul 20.00 wita, kemarin malam, tepatnya di lingkungan Lontang. Banjir bandang ini terjadi akibat meluapnya sungai Masamba dan berhasil memorak-porandakan permukiman warga akibat terpaan banjir yang disertai dengan sedimen dan tumpukan kayu gelondongan.
Akibatnya, hampir di sepanjang permukiman warga terjadi tumpukan kayu dan sedimen sisa banjir semalam, sehingga dibutuhkan armada kendaraan berupa alat berat dan truk pengangkut guna membersihkan sedimen dan tumpukan kayu tersebut. Melihat hal itu, Bupati Luwu Utara langsung menginstruksikan BPBD segera melakukan evakuasi dan pembersihan sisa-sisa sedimen dan tumpukan kayu tersebut.
Masalahnya kemudian, armada kendaraan berupa alat berat dan truk pengangkut sampah yang dimiliki Pemda juga terbatas. Sementara tumpukan kayu di sepanjang permukiman warga juga tak sedikit. Nah, atas inisiatif dan kepedulian Bupati Luwu Utara dalam menangani tumpukan kayu dan sedimen sisa banjir, maka digunakanlah kendaraan truk pribadi orang tua Bupati untuk membantu membersihkan sampah tersisa.
Namun, niat baik terkadang dinilai tidak baik oleh segelintir orang yang merasa terganggu oleh kebaikan orang lain. Kalaksa BPBD Luwu Utara, Muslim Muhtar, sangat menyayangkan adanya suara-suara minor terkait keberadaan angkutan pribadi Bupati tersebut.
“Masih saja ada yang bersyak wasangka di bulan suci ini,” kata Muslim, Sabtu (16/5/2020), saat mengklarifikasi tudingan terhadap keberadaan kendaraan pribadi orang tua Bupati tersebut.
“Tambahan truk milik orang tua Bupati murni rasa kepedulian dan niat tulus Bupati untuk segera membersihkan lokasi dari sisa-sisa tumpukan kayu. Ini bukti keikhlasan beliau membantu masyarakat kita. Apa juga untungnya sisa-sisa sampah mau dipungut seperti itu. Harusnya beliau diapresiasi karena ingin membantu kita,” sambung Muslim. Ia mengimbau siapa saja yang belum mengetahui apa sesungguhnya yang dilakukan pemerintah untuk menghindari syak wasangka karena akan menambah dosa.
“Mestinya kita harus berterima kasih, karena begitu pedulinya ibu Bupati. Saya justru mengajak kepada siapa saja yang berprasangka buruk untuk beristighfar. Apalagi ini suasana bulan suci. Sekali lagi, tolong melihat sesuatu itu harus secara utuh agar bisa memberikan informasi yang utuh juga kepada masyarakat. Jangan dipenggal-penggal karena imbasnya tidak baik kepada orang lain. Sekali lagi, hati-hati bermedia sosial, ada UU ITE loh,” tandasnya. (AG)