Putus Penyebaran COVID-19, Suaib: Kita Harus Satu Komando

Berita Utama88 Dilihat

Luwu Utara,INPUTSULSE.COM — Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, mengikuti Rapat Koordinasi  Penanganan COVID-19 secara virtual yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri di Ruang Command Center Kantor Bupati Luwu Utara, Senin (3/5/2021). Kegiatan ini juga dihadiri Wakapolres Luwu Utara Kompol Amir Madjid, Perwira Penghubung Mayor Arm Syafaruddin, Perwakilan Kejari, Kepala Kantor Kemenag Nurul Haq, Kepala Dinas Perhubungan Abdul Hakim Bukara, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Abdul Hamid dan Kabag Kesra Ari Setiawan.

Rakor virtual Penanganan COVID-19 dipimpin Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian. Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota untuk terus berjuang memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Terus konsisten, dan jangan pernah lelah untuk saling mengingatkan. Penularan dan pemutusan mata rantai COVID-19 ada di tangan kita semua” ujar Tito mengingatkan semua Kepala Daerah dan unsur Forkopimda lainnya yang mengikuti Rakor ini secara virtual.

Mantan Kapolri ini menegaskan, semua kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah dalam rangka mempercepat penanganan COVID-19 harus segera diimplementasikan dengan baik, salah satunya adalah kebijakan larangan mudik Lebaran. “Jangan kebijakan-kebijakan yang ada hanya di atas kertas saja, tapi kita ingin melihat action-nya di lapangan itu seperti apa,” jelas dia.

Tito Karnavian meminta Indonesia harus belajar dari melonjaknya kasus di India. Dia menyebutkan, kasus positif di negara India per 30 April 2021 sudah mencapai 18.376.234 kasus, tertinggi kedua di dunia.

“Di India, satu kematian akibat COVID-19 setiap 4 menit dan ambulans telah membawa jenazah korban COVID-19 ke fasilitas krematorium darurat, taman dan tempat parkir, di mana mayat dibakar di deretan tumpukan kayu pemakaman,” beber Tito mengutip CAN.com. Apa yang menyebabkan melonjaknya kasus di India? Ia menyebutkan, ada tiga penyebab utamanya; (1) Pemilu tanpa protokol kesehatan; (2) Menggelar event olah raga terbesar di India (Cricket) tanpa prokes; dan (3) Ritual keagamaan mandi di sungai Gangga tanpa prokes. Di mana pada kasus ritual keagamaan, ada 1.000 orang dinyatakan positif COVID-19.

Sementara Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur, saat ditemui usai rakor kembali mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap COVID-19. Meski kata dia, kondisi Luwu Utara saat ini sudah zona hijau.

“Alhamdulillah, kondisi Luwu Utara, semua parameter sudah menuju zona hijau, tapi kita tetap diingatkan untuk satu komando, terkait larangan mudik Lebaran,” tutur Suaib. Ia mengatakan, perintah Presiden melarang mudik harus segera diimplementasikan pada tataran aksi.

“Pelarangan mudik harus kita pegang bersama. Kita akan membuat posko penyekatan di perbatasan. Ini langkah nyata yang akan kita lakukan sebagai tindak lanjut arahan Presiden,” terangnya. Saat ditanya terkait pelaksanaan salat idulfitri, ia menyebutkan tetap dilakukan di lapangan terbuka dengan protokol COVID-19 yang ketat.

“Alhamdulillah, tetap di lapangan terbuka, karena berdasarkan imbauan Menteri Agama melalui Surat Edaran yang dikeluarkan, bahwa daerah zona hijau boleh melaksanakan salat ied di lapangan terbuka, tapi dengan syarat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya. (rls)

Komentar