oleh

Kumpulkan Aparat dari SKPD hingga Desa, IDP; Jangan Main-main dengan Data Bencana

-Berita Utama-51 Dilihat

LUWU UTARA, INPUTSULSEL.com– Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menegaskan pentingnya sinkronisasi data terkait dampak yang ditimbulkan pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Luwu Utara pada Senin 13 Juli 2020 lalu.

Dalam arahannya saat memimpin langsung Rapat Evaluasi Pasca Bencana, di ruang Crisis Center Luwu Utara, Jumat (24/7/2020), Indah menegaskan bahwa data menjadi acuan dalam menentukan langkah prioritas yang akan diambil dalam penanganan banjir. Tidak hanya itu, pencetak sejarah sebagai bupati perempuan pertama di Sulsel ini bahkan berulang kali mengingatkan seluruh peserta rapat jika bencana menjadi urusan pertama dimana pemerintah harus berada di garis terdepan. Untuk itu, ia juga menginstruksikan agar seluruh aparat wajib bergerak guna memastikan kondisi warganya.

“Jangan main-main dengan data, karena ini menjadi sangat penting untuk kita menentukan apa yang harus kita lakukan. Data terkait jumlah korban, sebaran pengungsi, hingga kerusakan menjadi indikator kita untuk menentukan jumlah kerugian. Data juga menjadi acuan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk menentukan kebijakan terkait penanganan bencana, dan tugas kita Pemerintah Daerah untuk melakukan validasi data yang sudah dikumpulkan teman-teman di lapangan. Sekaligus dengan data, ini akan memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa mereka akan mendapatkan bantuan sesuai data yang kita terima,” papar Indah.

Di akhir arahannya, Indah memberikan semangat kepada seluruh SKPD, aparat kecamatan, dan aparat desa agar senantiasa meyakini bahwa Luwu Utara akan kembali bangkit dengan semangat kerjasama.

“Percayalah Tuhan tidak akan memberikan ujian yang tidak bisa kita pikul. Untuk bisa keluar dari kesulitan ini kita harus bahu membahu. Dan yang terpenting di dalam tugas kemanusiaan tidak ada kompetisi,” pungkas bupati yang karib disapa IDP ini.

Terkait hunian, sejauh ini Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menitikberatkan konsentrasi pada tiga kecamatan yang terdampak sangat parah, diantaranya Kecamatan masamba, Baebunta, dan Sabbang. 400 unit hunian sementara akan ditargetkan rampung dalam satu bulan untuk menampung pengungsi yang kini tak lagi memiliki hunian pasca banjir yang melenyapkan rumah mereka. (AG)

Komentar