Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Luwu Utara sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kelangkaan terjadi imbas kerusakan jembatan miring di Palopo.
Mengatasi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (DP2KUKM) Luwu Utara, Muh. Kasrum meminta pasokan BBM dari Poso dan Morowali Sulawesi Tengah.
“Kita minta pasokan dari Sulawesi tengah, sudah ada 10 tangki BBM yang masuk, kemarin 17 tangki BBM yang terhambat di perbatasan Luwu-Palopo juga sudah tiba di sini, tapi itu kita sebar ke delapan SPBU yang ada di Luwu Utara,” terang Kasrum, Selasa (09/11/2021) saat ditemui di ruang kerjanya.
Terkait kelangkaan, Kasrum meminta agar masyarakat tidak melakukan penimbunan, terlebih pemerintah terus berupaya melakukan koordinasi lintas sektor untuk memastikan ketersediaan stok BBM.
“Tangki BBM yang sudah tiba kemarin kembali pergi mengisi, kalau tidak ada halangan insyaAllah besok bisa tiba lagi di Luwu Utara. Karena kita sudah lakukan koordinasi untuk mendahulukan mobil tangki BBM termasuk truk gas elpiji melintas ke wilayah Luwu Utara.,” ucapnya.
Karena terbatas, Kasrum menyarankan agar pihak SPBU membatasi pengisian ke setiap pengendara. Untuk kendaraan roda dua maksimal Rp. 30 ribu sementara kendaraan roda empat Rp. 100 ribu.
“Kita juga minta agar SPBU menyisihkan stok untuk emergency, seperti kendaraan pemadam kebakaran, ambulance dan kendaraan pengangkut sampah,” sambungnya.
Adapun terkait pelansir BBM diminta agar tidak menaikkan harga yang terlalu tinggi.
“Jadi kita sudah turun ke lapangan memang ada kenaikan harga, alasannya karena mereka yang langsung ke Palopo membeli BBM, tapi kita minta jangan berlebihan (mengambil kesempatan dalam kesempitan). Masyarakat bisa mengadukan ke kami jika di lapangan ada yang menaikkan harga terlalu tinggi agar kita tindaki,” tegas Kasrum. (IP)
Komentar