IDP: Alam Tak Bisa Dilawan

Berita Utama183 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara bakal menggelar Simulasi Desa Tangguh Bencana (Destana) yang  dipusatkan di Desa Maipi Kecamatan Masamba.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyebut, simulasi sangat penting dilakukan agar ketika terjadi bencana masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan, khususnya saat banjir bandang.

“Yang melatarbelakangi secara umum adalah dari hasil pengkajian bahwa faktor alam sangat dominan dalam kejadian banjir bandang 2020 lalu. Kajian ini dilakukan oleh Universitas Hasanuddin di mana dipredikasi bahwa kejadian serupa bisa saja terjadi kembali,” kata Indah mengawali arahannya pada Rakor Persiapan Simulasi Destana di Command Centre, Selasa (6/6).

“Karena alam tidak bisa kita lawan dan bencana adalah suatu keniscayaan, maka yang  bisa kita lakukan adalah melakukan upaya mitigasi, salah satunya peningkatan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi secara terus menerus terkait potensi bencana,” terang bupati perempuan pertama di Sulsel ini.

Lebih lanjut, Indah menyebutkan, risiko bencana akan tinggi jika pemahaman dan kapasitas masyarakat rendah.

“Untuk itu risiko bencana dapat kita turunkan jika masyarakat  paham kemudian mengetahui jenis ancaman di wilayahnya serta memiliki pemahaman yang baik. Baik itu secara pribadi, keluarga, dan masyarakat atau dalam kelompok. Sebab ketika terjadi bencana target kita adalah zero victim atau tidak ada korban jiwa,”

tegas bupati yang karib disapa IDP ini.

Terkait Indeks Risiko Bencana Kabupaten Luwu Utara, di 2022 ini turun di peringkat 9 di Sulsel.

“Dari yang sebelumnya kita di 2020 peringkat ke lima, 2021 turun lagi di peringkat 6 dari daerah yang dianggap rawan bencana. Itu artinya kapasitas daerah kita terus membaik karena dukungan regulasi dan kebijakan penganggaran. Tapi PR kita adalah Indeks Kapasitas Masyarakat (IKM),” ucapnya.

“Intinya kalau orang sering latihan pasti berbeda dengan orang yang jarang latihan. Dan simulasi ini tidak bisa dilakukan sendiri, sukses simulasi tergantung dari unit kerja terkait. Dengan SDM yang kita miliki, saya minta dukungan untuk memperkuat edukasi, literasi, untuk membangun kultur warga. Agar terbentuk masyarakat yang tangguh bencana baik sebagai pribadi, keluarga, dan dalam kelompok,” pinta IDP pada rakor yang diikuti Kalaksa BPBD, Kadinkes, Sekretaris Dinas Sosial, Camat Masamba, Basarnas, Tagana, PSC 119, PMI, serta perwakilan masyarakat Desa Maipi.  (*)

Komentar