Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Salah satu bentuk kesiapsiagaan terhadap bencana adalah melakukan kegiatan mitigasi untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak.
Bercermin dari itu, maka mitigasi adalah kegiatan yang sudah sepatutnya dilakukan, karena dengan mitigasi, semangat untuk bangkit jauh lebih menghadirkan harapan.
Hal ini pula yang coba dibangun oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Luwu Utara dalam hal mitigasi bencana.
Baru-baru ini Kepala Dinas Kesehatan Marhani Katma dan Kalaksa BPBD Muslim Muhtar mengikuti kegiatan Orientasi Gizi Bencana dan Rencana Kontigensi di Makassar.
Kegiatan tersebut adalah salah satu sub klaster dari Klaster Kesehatan yang harus dibentuk di seluruh daerah sebagai salah satu langkah kesiapsiagaan kebencanaan.
“Komitmen pemda dalam penanggulangan kebencanaan adalah hal yang prioritas setelah Luwu Utara dilanda bencana alam dua tahun lalu,” kata Kadis Kesehatan Marhani.
“Tata laksana kesiapsiagaan bencana terus kita lakukan, mulai dari kebijakan, kesiapan data, SOP penanganan bencana sampai kepada kesiapan sumber daya manusia.
Dikatakan Marhani, kegiatan Orientasi Gizi Bencana dan Rencana Kontigensi adalah kegiatan yang bertujuan menambah wawasan, khususnya penanganan kelompok rentan.
Kelompok renta yang dimaksud adalah kelompk lansia, kelompok disabiltas, penderita penyakit kronis, ibu hamil, serta anak anak, seperti di antaranya bayi dan balita.
“Kelompok ini harus dipastikan selama tanggap bencana tetap terpenuhi asupan gizinya, sehingga tidak terserang penyakit yang biasa muncul di pengungsian,” tandasnya. (Rls)
Komentar