Tim Verlap KIPP Sulsel Periksa Rompi KPK dan Kebun si Pintar di Luwu Utara

Berita Utama263 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Tim Verifikasi Lapangan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 meninjau langsung program inovasi Dinas Pendidikan Luwu Utara, Selasa (30/3/2021).

Verifikasi dilakukan di dua titik penerima manfaat, yakni inovasi “Rompi KPK” di SD Center Masamba dan inovasi “Kebun Si Pintar” di SD Lindu Masamba.

Evaluator inovasi, Dermayana Arsal mengatakan verifikasi lapangan dilakukan untuk memastikan hasil presentasi inovator di Makassar pada 18 Maret lalu sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Hasilnya sangat sesuai dari yang dipaparkan dengan kondisi yang kita temui di lapangan, bahkan sangat bagus.Ke depan tinggal perlu dikembangkan”, ucap Dermayana usai melihat langsung kondisi di lapangan.

Dalam tinjauannya, tim verifikasi mengapresiasi dua inovasi ini karena menemukan banyak manfaat yang cakupannya lebih luas.

Inovasi (Rompi KPK) membentuk karakter anak sejak dini sementara inovasi (Kebun Si Pintar) melatih siswa peduli terhadap lingkungan.

“Dua inovasi ini luar biasa, banyak sekali dampaknya inovasi itu mengeluarkan sedikit mungkin biaya, tapi menghasilkan sesuatu yang besar. Saya kira inovasi ini menarik,” kata Dermayana.

Lebig lanjut, Dermayana menjelaskan, dari delapan kategori yang dikompetisikan, kategori Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sangat mendominasi, sementara untuk kategori Pendidikan sangat minim. Sehingga dua inovasi oleh Dinas Pendidikan Luwu Utara ini bisa menjadi pertimbangan.

“Inovasi yang menyentuh pendidikan itu tidak sampai lima dari puluhan inovasi yang lagi di review, jadi bisa saja ini jadi bahan pertimbangan. Apalagi inovasinya memang sangat layak untuk diterapkan,” tutur Dermayana.

Setelah verifikasi lapangan, tahapan selanjutnya tim verifikasi KIPP akan mengadakan rapat di tingkat Provinsi membahas hasil temuan di lapangan kemudian masuk ke tahap penilaian proposal.

“Nanti itu nilainya kita total, dari awal presentasi, hasil verifikasi lapangan dan proposal, jadi setelah kita tinjau ini akan dirapatkan kembali di tingkat provinsi,” tutup Dermayana.

Sementara itu, Suharto selaku inovator mengaku optimis dua inovasi cetusan Dinas Pendidikan Luwu Utara ini bisa lolos 30 top inovasi. Ia pun memastikan inovasi yang diciptakan tidak sekadar dikompetisikan melainkan akan menjadi inovasi yang berkelanjutan dan bermanfaat untuk dunia pendidikan.

“Setelah verifikasi lapangan tim penilai masih akan menyeleksi lagi, harapan kami bisa lolos 30 top inovasi, insyaAllah kami optimis,” terang Suharto.

Diketahui, hasil Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang telah diverifikasi akan menjadi 30 top inovasi yang di SK-kan oleh Gubernur Sulawesi Selatan kemudian akan dikompetisikan lagi ke tingkat Nasional di Sinovik yang dilaksanakan Kemenpan-RB. (IP)

Komentar