INPUTSULSEL.COM, Denpasar — Pulau Bali mengalami pemadaman listrik total pada Jumat (2/5) mulai pukul 16.00 WITA. Gangguan ini disebabkan oleh masalah pada kabel bawah laut yang menghubungkan sistem kelistrikan Jawa dan Bali.
Menurut PLN, gangguan pada kabel bawah laut tersebut menyebabkan pasokan daya dari Jawa ke Bali yang biasanya mencapai 270 MW turun drastis hingga 0 MW. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dan beban listrik di Bali, yang menyebabkan frekuensi sistem anjlok di bawah batas aman. Sebagai respons, seluruh pembangkit listrik di Bali secara otomatis terlepas dari jaringan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
PLTU Celukan Bawang, salah satu pembangkit utama di Bali, menegaskan bahwa mereka bukan penyebab utama pemadaman tersebut. Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menjelaskan bahwa unit pembangkit mereka mengalami trip satu menit setelah pembangkit lain di Bali terlepas dari sistem. Hal ini terjadi karena sistem yang terganggu menyedot daya reaktif melebihi kapasitas aman, sehingga memicu respons otomatis untuk menjaga keselamatan unit.
PLN menyatakan bahwa penyebab pasti gangguan masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Namun, mereka menegaskan bahwa kabel bawah laut tidak mengalami putus, melainkan mengalami gangguan yang mempengaruhi aliran listrik.
Pemadaman listrik ini berdampak luas pada aktivitas masyarakat di Bali. Lampu lalu lintas tidak berfungsi, menyebabkan kemacetan di berbagai titik, dan banyak toko serta pusat perbelanjaan terpaksa tutup lebih awal.
PLN telah mengerahkan ratusan personel untuk melakukan pemulihan sistem kelistrikan di Bali. Hingga Sabtu (3/5) dini hari, aliran listrik secara bertahap mulai pulih di beberapa wilayah. PLN terus berupaya mengembalikan pasokan listrik secara menyeluruh dan memastikan stabilitas sistem kelistrikan di Bali.
Komentar