LUWU UTARA, INPUTSULSEL. COM — 126 mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang telah melaksanakan KKN selama 40 hari di sejumlah desa di Luwu Utara resmi dilepas oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Minggu (5/2).
Pelepasan yang digelar di Aula Lagaligo kantor bupati Luwu Utara itu diawali dengan penyerahan laporan dan peta rawan bencana Desa Maipi Kecamatan Masamba yang dibuat oleh mahasiswa KKN tematik Unhas kepada Indah.
KKN tematik mahasiswa Unhas gelombang 109 ini fokus pada tiga tema, yakni Kebencanaan, Desa Wisata, dan Perhutanan Sosial.
“Saya ucapkan terima kasih atas 40 hari yang luar biasa ini. Banyak hal yang telah dilakukan dari tiga tema khusus KKN kali ini. Tentunya apa yang adik-adik lakukan menjadi salah satu masukan yang sangat berarti bagi kami, terutama dalam perencanaan pembangunan sesuai tema KKN tematik ini,” kata Indah.
Terkain tema kebencanaan, melalui program pemetaan wilayah rawan bencana di tingkat desa, menurut Indah akan sangat membantu pemerintah khususnya di tingkat desa dalam melakukan pemetaan wilayah rawan bencana dan akan sangat membantu pemerintah desa dalam hal menempatkan program kegiatan mereka.
“Saya yakini apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa Unhas Selama 40 hari ini jika digunakan pemda, pemerintah kecamatan sampai di tingkat desa/ kelurahan akan sangat membantu, terutama dalam pencapaian target yang ditetapkan terkait mitigasi bencana, perwujudan desa wisata, dan terkait dengan pemanfaatan optimalisasi ijin perhutanan sosial,” jelas bupati yang juga mahasiswi Pasca Sarjana Manajemen Bencan Unhas ini.
Terkait perhutanan sosial, Indah mengatakan masih banyak masyarakat yang belum paham bagaimana memanfaatkan ijin perhutanan sosial.
“Dengan adanya pendampingan, edukasi atau sosialisasi yang dilakukan mahasiswa KKN ini sangat membantu pemerintah. Memang sudah seharusnya semua pihak mengambil peran memberikan pemahaman kepada masyarakat, salah satunya adalah kampus,” tuturnya.
“Terkait desa wisata, saat ini kementerian jargonnya adalah kenali daerahmu, kenali Indonesia. Tapi jangan hanya dikenali tetapi bagaimana setelah kita kenali kita menyadarkan masyarakat akan potensi luar biasa itu, lalu kita ajak bagaimana mengelola potensi itu,” sambung istri Anggota DPR RI Muhammad Fauzi itu.
“Sekali lagi atas nama Pemda Luwu Utara saya berterimakasih atas semua yang telah dilakukan di Luwu Utara. Bukan soal berapa lama, bukan soal waktu tapi bagaimana kehadiran kita bisa memberi manfaat kepada masyarakat,” tutup Indah. (*)