Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Kepala Desa Terpedo Jaya Kecamatan Sabbang, Aris Mursalin resmi dilantik sebagai Ketua DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Luwu Utara, Kamis (19/1).
Aris bersama seluruh pengurus DPC dilantik langsung oleh Sri Rahayu selaku Ketua DPD APDESI Provinsi Sulsel, dan disaksikan langsung oleh orang nomor satu di Luwu Utara, Indah Putri Indriani didampingi Wakil Bupati, Suaib Mansur dan Forkopimda.
“Atas nama Pemda saya mengucapkan selamat dan semoga sukses mengemban amanah hingga lima tahun ke depan. Apresiasi juga kepada pengurus apdesi yang lalu, yang sudah bekerja keras dengan segala dinamikanya,” kata Indah Putri Indriani mengawali arahannya.
Apdesi, lanjut Indah, dikenal sebagai rumah garuda hitam yang menjadi simbol kekuatan sehingga menjadi penting untuk menjaga stabilitas dalam melaksanakan fungsi-fungsi pembangunan dan kemasyarakatan.
Untuk itu, Ia berpesan agar selalu mengedepankan respect/ saling menghormati.
“Era kompetisi sudah berakhir, sekarang era kolaborasi. Tunjukkan respect even kita tidak suka, sehingga Korps garuda hitam jangan tercerai-berai. Bangun komunikasi dan kolaborasi,” tuturnya.
“Orang yang paling mampu bertahan adalah orang yang mampu beradaptasi. Bukan persoalan seberapa cerdas tapi seberapa mampu kita hadir dan memenangkan hati masyarakat. Oleh karena itu jaga amanah dengan baik,” pesan isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini.
Terakhir, Indah juga menitip pada para kades agar mendukung pencapaian target prioritas nasional pemulihan ekonomi melalui penguatan BUMDES, Pariwisata Desa, Penurunan Angka Stunting dan Angka Kemiskinan, dan Penanganan Bencana melalui Desa Tangguh Bencana.
Sebelumnya, Aris Mursalin selaku ketua terpilih menegaskan, apdesi siap berkolaborasi dengan semua pimpinan dan organisasi.
“Yang perlu digarisbawahi adalah ini bukan pelantikan ketua tapi pelantikan pengurus. Jadi mari memberi warna, sebab kekuatannya adalah kekuatan semua pengurus atau kades di Lutra. Saya minta apdesi untuk mengambil peran dalam tiap momen apapun. Saya punya prinsip bahwa kalau kita tidak bisa menjadi, maka minimal kita bisa membantu orang untuk menjadi. Intinya jangan amnesia,” pesan Aris.
Sementara itu, Sri Rahayu berharap bahwa apdesi akan menjadi garda terdepan dalam pemerintahan.
“Apdesi tidak boleh amnesia, harus mampu berterima kasih sekecil apapun itu. Pelantikan usai tapi ini bukan akhir tapi awal lima tahun kedepan adalah pembuktian pelaksanan tanggung jawab dengan baik. Jaga kebersamaan dan menjadikan apdesi sebagai rumah yang kokoh,” jelas Sri. (*)
Komentar