Luwu Utara,INPUTSULSEL.COM — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meminta untuk membentuk dan mengaktifkan Layanan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).
Hal itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menguatkan Strategi Koordinasi Lintas Sektor pencegahan dan penanganan korban kekerasan Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, melakukan penyebaran informasi melalui sosial media, mengembangkan mekanisme pelayanan terpadu dan sistem rujukan,membentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan pengembangan Layanan PUSPAGA sampai ke tingkat desa/kelurahan,” kata Indah saat menjadi narasumber pada kegiatan pertemuan lintas sektor tentang Pencegahan dan Penanganan Korban Kekerasan Serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Senin (18/7).
Menurut bupati perempuan pertama di Sulsel ini, penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasaan dilaksanakan berdasarkan atas penghormatan hak asasi manusia.
“Pemangku kepentingan perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan dilakukan oleh pemerintah, lembaga /organisasi , lembaga pendidikan, tokoh agama dan masyarakat. Harapan kita semua mengambil porsi yang proporsional karena perempuan dan anak berhak mendapatkan hak asasinya sebagai manusia,” pinta ibu dua anak ini.
Ia berharap penguatan fungsi koordinasi dengan jejaring sesuai kebutuhan korban, asesment, pendampingan dan mediasi korban serta memberikan pelayanan secara terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan dalam rangka pemenuhan hak korban atas kebenaran,keadilan, pemulihan dan perlindungan.
“Kita tentu tidak hanya berharap angka dan kasusnya dapat kita tekan, tetapi lebih dari itu kualitas layanannya juga dapat kita tingkatkan dari waktu ke waktu,” harap Indah.(rls)