Hati-hati Penipuan! Nama Bupati Luwu Utara Dicatut Oknum di WhatsApp

Berita Utama116 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Akhir-akhir ini pejabat negara acap kali menjadi korban penipuan oleh seseorang dengan modus berpura-pura menjadi pejabat negara.

Terbaru, nama Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dicatut oleh seseorag dengan menggunakan nomor WhatsApp 081359664986, dan memasang foto profil Bupati Indah Putri Indriani.

Penipu tersebut mengaku sebagai bupati dan menyebar pesan ke sejumlah orang via aplikasi WhatsApp. Dalam pesan tersebut, penipu mengaku sebagai Bupati Indah Putri Indriani.

Penipu itu bermaksud menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan pondok pesantren, panti asuhan dan sekolah. Penipu dalam pesan WhatsApp-nya itu juga meminta untuk dikirimkan foto-foto kegiatan dan rekening yayasan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Luwu Utara, Arief R. Palallo, melalui pesan WhatsApp, Rabu (25/5/2022), memastikan bahwa yang mengirim pesan tersebut bukan Bupati Indah Putri Indriani.

Arief menegaskan bahwa siapapun yang mengatasnamakan Bupati Luwu Utara untuk meminta donasi dalam bentuk apa pun adalah tindakan penipuan. “Itu adalah tindakan penipuan, yang jelas saya sampaikan bahwa itu bukan Bupati Luwu Utara,” tegasnya.

Untuk itu, ia meminta semua orang, terutama bagi meeka yang aktif di media sosial, untuk terus berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum atau orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Arief mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa pejabat Pemda Luwu Utara yang telah dikirimi pesan dari penipu yang mengaku sebagai Bupati Luwu Utara. “Beberapa pejabat sudah menerima pesan tersebut, salah satunya pak Amiruddin,” tandasnya.

Berikut isi pesan WhatsApp yang dikirim oleh orang yang mencatut nama Bupati Luwu Utara:
“Sebelumnya saya perkenalkan saya dengan ibu Hj. Indah Putri Indriani selaku Bupati Luwu Utara. Saya mau menggalang donasi berupa uang untuk berbagai yayasan ponpes panti asuhan dan sekolahan. Apa benar ini saya berbicara dengan pengurus yayasan”.

Komentar