Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Melalui Bappelitbangda, Pemda Luwu Utara bekerjasama dengan Pusat Unggulan Teknologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar melaksanakan Seminar dan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyelidikan Geologi untuk Mitigasi Bencana Banjir di Hulu Sungai Binuang, Radda, dan Masamba.
FGD yang digelar Kamis (14/10/2021) di Ruang Rapat Wakil Bupati dibuka langsung oleh Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur didampingi Kepala Bappelitbangda, Alauddin Sukri.
“Sebagaimana kita tahu bahwa teman-teman dari Unhas menyimpulkan bahwa bencana banjir yang terjadi di Luwu Utara murni karena bencana alam yang disebabkan beberapa faktor. Selain itu Unhas juga sudah melakukan kajian sedimentasi pascabanjir yang menghasilkan dokumen dan beberapa rekomendasi,” kata Suaib mengawali sambutannya di hadapan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, kepala perangkat daerah terkait, camat, dan pihak Unhas yang terhubung via virtual zoom.
Berdasarkan hasil identifikasi dari Lembaga Kajian Kebencanaan Universitas Hasanuddin disebutkan bahwa total estimasi sedimentasi banjir bandang di tiga sungai pascabanjir di Luwu Utara sebesar 222.476.966 m³.
“Rinciannya adalah sungai Rongkong 136.838.603 m³, sungai Masamba 55.131.761,29 m³, dan sungai Radda 9.141.608m³. Sekaligus kajian tersebut direkomendasikan untuk segera meninjau kembali Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) yang otomatis berubah pada saat banjir bandang ini terjadi,” jelas Mantan Kadis PUPR ini.
Suaib menyebut, Pemda menyambut baik kerjasama yang dilakukan dengan Unhas yang diharapkan dapat melahirkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan.
“Penyelidikan demi penyelidikan ini akan saling melengkapi yang kita harap outputnya adalah rekomendasi yang bisa diimplementasikan oleh Pemda. Terkait tugas dan kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, tentu akan kami lanjutkan ke pihak terkait tersebut. Tapi yang paling akhir dari semuanya adalah bagaimana membebaskan masyarakat khususnya yang berada di tiga DAS tersebut untuk terbebas dari rasa khawatir dan trauma akan banjir. Sekali lagi Pemda sangat menyambut baik atas adanya kerjasama yang selama ini kita lakukan, dan mudah-mudahan hasil dari penyelidikan geologi ini bisa cepat dirampungkan agar menjadi pedoman bagi kami untuk melakukan apa saja yang diperlukan utamanya dalam mitigasi bencana banjir di Luwu Utara,” pinta Suaib.
Sementara itu Prof. dr. Eng. Adi Maulana selaku Ketua Tim menuturkan siap mengawal permasalahan penanganan banjir bandang di Luwu Utara. (Rn)
Komentar