Muslim, Pemuda Rongkong yang Raih Omset Puluhan Juta Setiap Bulan dari Hasil Tani dan Wisata

News127 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Namanya Muslim, pemuda Desa Rinding Allo Kecamatan Rongkong yang berprofesi sebagai perawat dan kini meraih omset hingga puluhan juta setiap bulan dari hasil bertani.

Di atas lahan sekira satu hektare yang diberi nama Agro Wisata Buntu Lemo, Muslim menanam sayuran, cabai, tomat, bawang, dan juga buah seperti alpukat, nangka, dan stroberi.

“Untuk tanaman sudah berjalan sekitar 1 tahun 6 bulan. Kalau wisata baru 5 bulan, berawal dari saya bersama teman-teman di Kelompok Sadar  Wisata Buntu Lemo membuat spot foto yang terbuat dari anyaman bambu sebab panorama alam Rongkong kami pikir sangat potensial untuk dikembangkan,” terang Muslim yang ditemui saat Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani melakukan kunjungan kerja, Minggu (11/7) kemarin di Agro Wisata tersebut yang terletak di Dusun Manganan Desa Rinding Allo.

Ditanya soal omset, Muslim yang merupakan alumni Keperawatan Stikes Luwu Raya Palopo ini menyebutkan bisa menghasilkan hingga puluhan juta setiap bulan.

“Khusus wisata, untuk masuk kesini tiap wisatawan harus membayar Rp.5000/orang. Kalau untuk memetik cabai dikenakan biaya Rp.35.000/kilo. Pengunjung juga bisa langsung membeli hasil pertanian yang telah disediakan. Soal penghasilan, dari wisata biasanya Rp.2,9 juta/minggu dan untuk pertanian Rp. 4 juta/minggu. Selain dibeli pengunjung, hasil pertanian kami juga dibeli pedagang dan dikirim ke Palopo, Toraja, Morowali, Pare-pare, hingga ke Makassar,” jelas Muslim yang juga Ketua Kelompok Sadar Wisata Buntu Lemo.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara yang tak malu disebut sebagai anak petani, mengapresiasi langkah Muslim bersama pemuda di Rongkong yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata Buntu Lemo.

“Awalnya disupport dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), namanya Pak Warno yang mengajak warga termasuk Muslim tadi dan membantu bibit untuk ditanam. Dan dari laporan terakhir, setiap keluarga menghasilkan Rp.2-3 juta dari cabai saja. Kita berharap ini tidak musiman. Saya ingat sekali dulu Pak Ketua DPRD marah karena  warga yang kerap membeli sayur yang dibawa penjual dari luar. Hingga akhirnya, ini menjadi motivasi dan masyarakat di sini mulai menanam hingga menikmati hasilnya tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga saja tapi juga untuk menyuplai pasar lokal dan mendapat nilai ekonomisnya. Mudah-mudahan dari tempat ini bisa juga dilakukan di tempat-tempat yang lain,” tutur Indah sembari memetik cabai.

Ke depan, lanjut Indah, akan ada program Desa Wisata, aspirasi dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi.

“Ini tentu merupakan bentuk kolaborasi yang baik, Alhamdulillah bisa kita arahkan kesini. Tak hanya untuk agro wisata di Dusun Manganan, adi Dusun Salurante juga akan kita intervensi untuk home stay-nya, mengingat di sana ada wisata budaya Galeri Tenun Rongkong dengan panorama alam sawah terasering. Kita juga sudah usulkan ke Kementerian Parekraf untuk sarana pendukung lainnya. Mohon dukunganta semua,” harap Indah. (rls)