Entaskan Kemiskinan, Suaib Mansur Minta Perbaikan Basis Data Terpadu

Berita Utama135 Dilihat

Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM — Wakil Bupati Luwu Utara sekaligus Ketua Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah Luwu Utara, Suaib Mansur menyampaikan pentingnya perbaikan data kemiskinan sebagai dasar perencanaan pembangunan.

Hal itu disampaikan di depan jajaran pejabat tinggi Pratama pemerintah Luwu Utara, para camat dan forkopimda saat membawakan materi pada Musrenbang RKPD Kabupaten Luwu Utara tahun 2021 di Aula Lagaligo, Rabu (24/3/2021) kemarin.

“Selain pembangunan infrastruktur, yang tidak kalah penting adalah penanggulangan kemiskinan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Suaib.

Menurut Suaib, kuncinya adalah data kemiskinan, jika datanya tidak sesuai dengan kondisi terkini, maka program pemerintah tidak akan tepat sasaran dan kemiskinan tidak berkurang.

Guna memperbaiki data kemiskinan ini, Suaib meminta agar dalam waktu dekat data kemiskinan yang terhimpun dalam Basis Data Terpadu (BDT) bisa segera diperbaiki. Sehingga akan lebih akurat dan bisa menunjukkan angka kemiskinan sebenarnya.

“Masih banyak laporan dari bawah tentang bantuan yang tidak tepat sasaran. Yang dapat bantuan justru yang mampu, sehingga harus ada perbaikan DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), ” terang Suaib.

Hasilnya nanti, tambah Suaib, akan menjadi acuan utama dalam menentukan sasaran intervensi penanggulangan kemiskinan.

“Penanggulangan kemiskinan tidak dapat diselesaikan oleh satu perangkat daerah melainkan harus dilakukan lintas sektor, untuk itu kami minta yang terkait bisa membantu kelancaran pendataan kemiskinan, setelah didata oleh petugas, hasilnya akan dirangkum per desa dan diserahkan pada Kepala Desa untuk divalidasi,” ucap Wakil Bupati.

Diketahui, kondisi kemiskinan di Kabupaten Luwu Utara per 2020 di angka 13,41 persen, angka ini turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di angka 13,60 persen. Meski demikian perbaikan data mendesak dilakukan untuk meningkatkan kualitas penanggulangan kemiskinan.

Menurut survei yang dilakukan, tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor utama penyebab kemiskinan. (IP)

Komentar