Luwu Utara, INPUTSULSEL.COM – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Luwu Utara kembali mendatangi penduduk di wilayah terpencil untuk melakukan perekaman e-KTP.
Layanan jemput bola yang dilakukan Disdukcapil ini berlangsung di Dusun Kariango Desa Malimongan Kecamatan Seko.
Perekaman data dilakukan secara offline untuk pemula, dan yang belum sempat melakukan perekaman.Tidak hanya itu, Disdukcapil juga melayani pembuatan Kartu Keluarga bagi yang tidak memiliki data sama sekali, akta kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Kepala Bidang Pencatatan Sipil Disdukcapil Luwu Utara, Andi Dwifo mengatakan, kegiatan jemput bola ini dilakukan atas inovasi capil dalam program “Aku Datang Aku Padamu” yang bertujuan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Aku datang aku padamu disini tidak lain yaitu administrasi kependudukan dan catatan sipil untuk masyarakat sangat mudah dilayani sehingga pelayanan langsung kami lakukan ke desa-desa yang selama ini belum kami jangkau. Karena pelayanan langsung yang kami lakukan tahun-tahun sebelumnya hanya di kecamatan kota,” kata Andi Dwifo di sela-sela pelayanannya, Kamis (13/3/2021), lalu.
Kegiatan jemput bola ini, berlangsung selama beberapa hari karena antusias masyarakat sangat tinggi, tercatat ada 300-an warga yang melakukan pengurusan administrasi kependudukan.
“Pelayanan tidak bisa dilakukan dalam sehari karena antusias masyarakat disini sangat tinggi selama pelayanan. Ada tiga desa yang kita layani yaitu Malimongan, Tirobali dan Desa Beroppa mereka datang begitu mereka tahu kita ada disini,” tutur Andi Dwifo.
Sementara itu, bagi warga yang belum melengkapi berkas yang menjadi syarat dalam pengurusan administrasi kependudukan, bisa menghubungi aparat desa.
“Untuk masyarakat yang belum lengkapi syarat kami serahkan kepada aparat desa karena untuk tiga desa ini sudah sering berkunjung ke kantor kami, danlangsung kami layani. Jadi
kepada masyarakat kecamatan Seko dalam hal ini saya minta agar menghindari para calo dan pungutan liar karena semua pelayanan di dukcapil gratis tidak memungut biaya apapun, jangan sampai ada yang manfaatkan karena lokasinya yang jauh,” tegas Andi Dwifo.
Diketahui, untuk sampai di lokasi tersebut, tim disdukcapil harus menempuh jarak sekira 130 kilometer menggunakan ojek. Jarak ini ditempuh sekira delapan jam karena medannya yang sangat ekstrim saat cuaca buruk. (rls)
Komentar