INPUTSULSEL.com, MASAMBA — Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dituduh melakukan bagi bagi sembako Dewan Masjid Indonesia (DMI) atas nama salah satu calon bupati, membantah kejadian itu.
Nirwan Sakir yang merupakan pengurus DMI Luwu Utara sempat diviralkan. Bahkan telah diberitakan, dianggap telah bagi-bagi sembako atas nama calon bupati, justeru akan melaporkan kejadiannya ini ke pihak kepolisian.
Sebab yang benar menurutnya tidak ada bagi sembako. Yang terjadi, dia dipaksa oleh enam orang yang tak dikenal untuk difoto bersama dengan sembako itu.
“Begini kronologinya. Saya waktu itu, bersama adik mau ke bone-bone tepatnya di desa sadar. Saya antar adik untuk bawa alat kosmetiknya. Anak saya juga ikut,” cerita Nirwan Sakir, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (20/9/2020).
Kebetulan memang masih ada dua paket sembako DMI diatas mobil. Paket yang belum sempat terbagi, yang lainnya sudah terbagi. Sebagai pengurus DMI, Nirwan Sakir membagikan sembako itu kepada Imam-imam Masjid.
“Dalam perjalanan ke bone-bone, saya ditelepon keluarga minta tolong diambilkan 5 buah spanduk di percetakan. Setelah saya kasi singgah itu spanduk, dia hanya ambil 2 buah. Dia bilang kasi kembali ke percetakan saja lebihnya. Nanti adaji yang ambil. Tiba-tiba ada orang bertanya ke kekeluarga, apa itu. Keluarga itu bilang spanduknya calon bisa,” kenang Nirwan.
Lebih lanjut, setelah meninggalkan rumah keluarga itu, menuju ke rumah keluarga yang memang menjadi tujuan utama di desa Sadar. Setelah sampai, ternyata ada sekelompok orang membuntuti menggunakan mobil Ford putih nomor polisi B 9114 BC.
“Mereka berteriak teriak di luar, suru buka mobilku. Mobil itu ternyata tidak terkunci. Mereka langsung menggeledah mobil. Saya keluar, mereka menarik dan menyeret saya,”
“Ada yang memegang dan paksa saya buka masker, ada yang buka spanduk menyusun sembako. Kemudian ada yang memaksa saya untuk foto. Pokoknya mereka terus membentak. Saya tidak bisa melawan. Karena preman kayaknya,” lanjut Nirwan menceritakan.
Hanya berselang beberapa menit saja, sudah ada postingan di facebook bahwa ada oknum ASN bagi bagi sembako. Padahal dua paket sembako adalah sisa sembako DMI yang belum disalurkan.
“Sembako itu sudah lama di mobil, sisa dua paket. Yang lain sudah terbagi ke imam-imam masjid,” kata Nirwan.
Untuk itu, rencananya besok hari senin Nirwan Sakir akan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Karena telah terjadi tindak pemaksaan dan merampas serta mengambil paket sembako itu.
“Mereka ini sudah melakukan tindakan cara preman, memaksa dan mengambil. Itu sama dengan rampok atau mencuri. Saya juga laporkan atas foto saya yang diedit mau diviralkan,” tegas Nirwan. (*)
Komentar