LUWU UTARA, INPUTSULSEL.com–Pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana banjir bandang di Luwu Utara seperti kebutuhan pangan, kesehatan, air bersih dan tempat tinggal menjadi prioritas pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan pascabencana saat ini. Yang disebut terakhir menjadi prioritas saat ini, mengingat pemerintah ingin melihat para korban yang tinggal di tenda-tenda pengungsian bisa hidup lebih tenang dan nyaman di tempat yang lebih layak.
Nah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara memprioritaskan Dana Tunggu Hunian (DTH) bagi para korban bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara. DTH ini nantinya akan diberikan kepada para pengungsi korban bencana yang telah kehilangan tempat tinggal dan yang rumahnya rusak berat. Untuk itu, data by name by addres menjadi sangat penting.
Bantuan DTH bagi korban bencana ini menjadi solusi sementara sembari menunggu hunian tetap selesai dibangun pemerintah. “Yang kita laksanakan dalam waktu dekat ini adalah segera menurunkan bantuan dana tunggu hunian dari BNPB untuk para pengungsi, sehingga mereka tidak lagi tinggal di tenda-tenda pengungsian,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (PMK), Muhajir Effendi, baru-baru ini di Masamba.
Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) BNPB, Harmensyah, mengatakan, pihaknya dibantu pemerintah kabupaten akan melakukan assesment terhadap rumah terdampak bencana banjir bandang. Menariknya, ia juga mengungkapkan bahwa selain DTH, pemerintah melalui dinas sosial akan memberikan tambahan bantuan berupa jaminan hidup (jadup). “Selain DTH, dari dinas sosial juga ada yang namanya jadup,” ujarnya menambahkah.
“Ini kan bisa lebih cepat. Kalau di tenda pengungsian, mungkin satu atau dua minggu bisa tahan, tapi setelah itu bisa saja timbul masalah sosial. Jadi kalau mereka sudah berada di tempat yang lebih tertata dengan baik, misalnya di rumah keluarga, kan lebih cepat dapat kenyamanannya ketimbang harus lama-lama di tenda pengungsian, tentu sambil menunggu hunian tetap selesai dibangun,” tutur dia di Masamba (3/8).
Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berharap agar assesment yang dilakukan BNPB dan BPBD Luwu Utara bisa secepatnya selesai, sehingga dana tunggu hunian dari BNPB ini bisa segera tersalurkan dengan baik. “Harapan kita, assesment BNPB dapat tuntas dalam waktu dua minggu ini, sehingga DTH-nya dapat segera disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana yang memang betul-betul memenuhi kriteria,” harap Indah.